Welcome Myspace Comments

Kamis, 11 Oktober 2012

Kejujuran dan Kehati-Hatian yang Ter-Asah



Hari ini aku terbangun dari tidur, mata masih kedap-kedip, rambut acak-acakan, bau keringat yang mantap, mengerak-gerakkan badan hingga bunyi kruatak kruuuuatak kayak ada tulang yang lagi patah, tapi sumpah terasa enak banget. Di pagi-pagi itu aku coba tuk mencari kunci lemari yang telah ditaruh sama adikku dengan tujuan tuk mengambil dan menghidupkan ‘mesin kotakku’ yang berwarna item, kletak-kletuk menulis dan merangkai kata di hadapan monitor netbook yang terus ku pantengin. Aku menulis penuh dengan semangat sebagai realisasi dari janjiku di tulisan blogku yang kemarin tuk sehari nulis selembar atau lebih yang bakal ku cantolin di dalam blog ini. Tema yang ingin aku tulis di sini kayaknya berbau tentang kejujuran dan kehati-hatian seseorang, ya tema yang sesuai dengan J-U-D-U-L di atas sono tuh.
Sebenarnya tema ini terinspirasi kisah penulis sendiri dan dari buanyak peristiwa yang ada di sekeliling penulis. Terutama tepat kemarin hari Selasa 09 Oktober 2012 kemarin di salah satu masjid Surabaya yang tak boleh disebutin merknya, hehe.
Ada kejadian yang mengejutkan! Temanku sendiri yang bernama Mr. XY menjalani shalat Dhuhur jama’ah dengan amat khusyuk. Di tengah-tengah kekhusyukannya, dia tak sadarkan diri kalau barang bawaannya berupa tas, buku perpustakaan, laptop, dan barang lainnya ditaruh dengan khusyuk juga tepat dibelakangnya dekat tiang masjid. Katanya sih hal ini baru pertama kali, sebelum-sebelumnya dia sering menaruh barang bawaan selalu terlihat saat shalat berlangsung semisal di shaf pertama dan barang bawaannya tadi berada di depannya sehingga proses controlling bisa terjaga sangat ketat. Tas yang berisi barang mewah itu, ditumpuki dengan jaket hitam.
4 rakaat sudah terlalui dengan mantap, ketika berdzikir sebentar dan menoleh ke belakang berniat mengambil tas tuk dibawa dan bersiap menjalani aktivitas lain. Eh ternyata nasib tasnya sudah terlalui juga oleh pihak maaf ‘bajingan!’ Hanya jaket yang tertinggal dan tersisa.
Sering juga aku mendengar kabar lain dari kerabat-kerabat dekat atau pun kerabat jauh. Banyak barang yang hilang malah di tempat-tempat yang dianggap suci, sasarannya mushala atau pun di masjid. Pengalamanku juga pernah kehilangan di salah satu tempat suci itu. Kehilangan ratusan ribu rupiah yang bikin ngenes, pasrah, dan bercampur tanda tanya juga sih. Ini juga mungkin berlaku buat korban-korban lain seperti temanku tadi!
Ngenes karena barang yang dimiliki kok tiba-tiba hilang tanpa izin si empunya (kalau izin bukan maling bos namanya!). Apalagi barang itu barang very important atau barang mewah. Apa gak ngenes tuh orang!
Iya kalau kehilangan permen satu, mungkin semenit ngenesnya udah ilang ato malah gak ngenes blas. Kalau kehilangan uang 10 ribu, mungkin ngenesnya 10 menit. Kehilangan hp ngenesnya sehari/2 hari. Kalau kehilangan laptop, motor, mobil, rumah, anak, pacar, suami, istri, atau malah kehilangan 'iman' gimana? hehehe, bisa-bisa tahun menahun tuh ngenesnya! Bisa-bisa jadi stress tuh orang! Kok gak mikir blas ya tuh maling?! Dasar maling! Mending kerja kan enak, halal demi masa depan... Semisal Pijat kayak di fotoku ini, hehe:

Pasrah, ini mungkin ekspresi spontan yang langsung lemes tanpa gairah, wajah melas dan pasrah serapah bak tak bertenaga sama sekali. Kalau sudah kehilangan gini terkadang pasrah terimbangi dengan kalau gak berdo’a sama Tuhan super khusyuk ya usaha nyari-nyari orang pinter (semi dukun) yang bisa menerawang keberadaan barang yang telah menghilang tanpa jejak itu. Ada juga yang berusaha menghibur diri “Ah mungkin malingnya lagi butuh barang itu, belum rezeki.” tapi wajah melas tetap terlihat dengan jelas.
Tanda tanya (?), ini yang aku sempat keluarkan statement baru dari mulutku. Entah statement itu sebelumnya sudah ada atau belum juga aku kagak paham. “Tak selamanya tempat suci itu, dimasukin sama orang-orang yang suci juga!” Statement yang berangkat dari pengalaman pribadi sebagai korban itu. Sempat juga di-iyakan sama teman-temanku yang sesama korban kemalingan. 
Di tempat lain, seringkali aku berbagi tips atau menasehati teman-temanku saat berada di masjid atau mushala,
“Kalau ke kamar mandi, kencing, atau wudhu mending dibawa saja mas, daripada ada sesuatu mas, kemarin teman saya kehilangan tas sewaktu shalat adalagi juga pas ditinggal wudhu...” ucapku sok peduli dengan oranglain.
"Oh iya mas, terima kasih banyak ya infonya." dia menuruti nasehatku dan menenteng tasnya menuju ke tempat wudhu.
Dari cerita singkat di atas itu ada pelajaran hebat yang wajib kita aplikasikan dalam sehari-hari, KEJUJURAN & KEHATI-HATIAN.
Kejujuran! Memang terlihat sepeleh dan tantangan banget untuk melakukan itu. Tapi, percaya deh! Indah dan nikmat banget ketika kita mulai ter-asah atau terbiasa menjalinya. Beda banget dengan warga Jepang, semisal ada barang ketinggalan di toilet entah hp atau dompet. Dalam beberapa hari barang itu tetap saja berada di situ dan aman sentosa, karena orang-orang di sana sudah jadi kebiasaan yang mentradisi dan pantangan juga untuk mengambil barang orang lain. Wih keren! Coba di Indonesia.....?!?!?!?!?!?!?
Kehati-hatian! Memang benar Tuhan telah menyuruh makhluk-Nya untuk selalu berbaik sangka kepada siapa pun. Tapi melihat realita yang ada, apa salahnya kita mawas diri untuk penuh kehati-hatian. Ini juga bisa dijadikan bentuk rasa syukur kepada-Nya dengan cara menjaga rezeki yang telah diberikan kepada kita.
Kejujuran dan kehati-hatian itulah yang mungkin bisa penulis share. Bukan hanya di masjid atau mushala yang terlihat suci tapi ada segelintir orang yang mengotori kesuciannya. Tapi dalam segala hal, jangan sampai terkecoh. Inget dalam segala hal ya?!
Entah itu tempat yang terlihat suci atau hingga seseorang yang terlihat baik (agamis). Hati-hati, jangan sampai terlena dengan kesucian dan kebaikan tadi. Entah jeluntrungannya ternyata ada sesuatu yang gak bikin alhamdulillah malah bikin astagfirullah... Amankan kepemilikan kita sekecil apapun karena itu investasi buat masa depan di diri kita sendiri.
#Gerakan JUJUR & Hati-Hati!

0 komentar:

Posting Komentar

HTML

Powered By Blogger

SALJU INDAH