“Kamu!” 3 tahun
lebih sudah aku menahan semuanya. Sekarang aku ingin membuka sesuatu yang ingin
ku jelaskan. Aku tak ada daya dan upaya untuk menahan lagi dan ingin banget terucap
kalau “Senyumanmu itu indah banget.”
Pertama kali bertemu denganmu hingga terkahir beberapa minggu yang
lalu, senyuman indah yang terbalut dalam kerudung itu masih tetap ada dan tak
hilang sedikit pun. Tapi, sial! Mungkin kamu juga sadar dengan kesialan itu kalau
aku Ilham yang bodoh dan terlihat sangat lugu dengan senyum indahmu. 3 tahun
lebih sudah aku bersikap layaknya tak mengenal denganmu. Acuh tak acuh atas
keindahan senyumanmu. Berupaya untuk tidak mengenal! Tapi susah! Malah aku
berupaya menyodorkan keindahan senyumanmu itu ke cowok-cowok yang memang ku
anggap cocok denganmu. Tujuannya apa? Biar engkau hengkang jauh-jauh dari
pikiranku dan aku semakin totalitas mikirin yang seahrusnya ku pikirkan untuk
masa depan.
Aku pun merasakan kehebatan dari aksiku itu. Cowok-cowok yang ku
sodorkan kepadamu, lambat laun juga menaruh hati denganmu. Aku pun sempat bersyukur
banget dan semoga bisa melupakan senyuman indahmu dengan secepatnya. Itu terlihat
dan terdengar kejam, tapi apa boleh buat? Aku hanya bisa seperti itu dan tak
kuasa menikmati keindahan senyumanmu. Tapi! Tuhan telah memberikan perasaan
spesial ke diriku dan aku tak kuasa lagi untuk manahan atau pun menolaknya. 3
tahun lebih sudah, dikatakan terkurung juga iya, dikatakan tidak juga tidak.
Senyummu seakan mengikatku begitu rapat. Terkadang aku ingin terlepas bebas dan
terkadang juga aku ingin kau ikat untuk selamanya. Memang terdengar aneh, tapi
itu nyatanya.
Aku sadar! Mungkin
aku adalah sebagian kecil dari jutaan cowok yang terbius dengan ‘bisa’ senyuman
indahmu. Aku sangat menyadari dan mungkin engkau tak menyadari semua itu. Aku
tak berharap banyak dengan bius-bius senyum indahmu. Aku hanya bisa menjalani
hidup ini dengan semangat dan memandangimu dari jarak jauh. Ketika dari jauh
senyum indahmu masih nampak di mataku, aku pun tiba-tiba sangat merasa lega.
Saat pertama kali
aku masih awal berada di kampus, masih awal sekali. Aku sempat bermimpi
spontanitas, kapan ya suatu saat nanti aku bisa berkumpul denganmu dalam suatu
kegiatan kampus? Tuhan pun menjawabnya begitu spesial yang mempertemukanku denganmu
dalam keadaan yang memang terlihat indah. Tapi aneh, impian itu muncul dan
nampak di kehidupanku ketika aku benar-benar ingin melupakan senyuman indahmu,
melupakanmu untuk selamanya! Terus bagaimanalagi? Akhirnya, dengan niat tugas
kampus aku pun menikmati itu dengan enjoy dan seakan berusaha lagi seperti dulu
yang ingin mengambil senyum indahmu itu ke kehidupanku tapi aku tak sanggup mengambilnya.
Senyum indahmu
ibarat angin yang ku butuhkan saat diriku gerah. Saat tak gerah pun angin itu
tetap ku butuhkan untuk memberikan keindahan buat orang-orang yang ada di
sekelilingku. Jadi paling tidak, butuh atau tidak membutuhkan senyuman indahmu.
Aku masih membutuhkanmu dikala butuh atau tidak karena Engkau kebutuhan
hidupku.
Menjadi pertanyaan
singkat yang ku ajukan untuk Tuhan. Untuk siapa sebenarnya senyuman indah itu?
Mungkin pertanyaan ini juga bisa terjawab oleh pemilik senyuman indah itu.
Untuk siapa? Sudah 3 tahun lebih, masihkan ada beberapa tahun lagi hanya untuk
menjawab 1 pertanyaan saja, untuk siapa keberadan senyuman indahmu itu?
Ajaibnya, di tengah-tengah
3 Tahun itu ternyata ada yang melirikku. Tapi, bukan engkau! Malah, senyuman indah
lain yang mampu menemani keindahanku. Harapan yang 1 tak mampu ku raih dan
muncul 1 harapan lain yang datang kepadaku. Hingga secara sadar aku dihadapkan
2 senyuman yang indah. Sama-sama terbalut keshalihahan dan kespesialan. Tapi keduanya
sangat berbeda terkait kadar ‘keikhlasan senyuman indah itu’.
Sekarang benar! Ternyata
senyuman indah yang ke-2 itu telah menunjukkan ketidakikhlasan senyumannya
padaku yang memang bodoh dan lugu dengan dunia ‘Romeo & Julie’. Tapi,
sudahlah yang berlalu biarlah berlalu tak perlu diungkit-ungkit kembali. Biarlah
masa lalu itu menjadi angin yang melayang
entah kemana perginya.
Kini 3 tahun lebih telah terlewati, terkadang menikmati keindahan
senyuman seorang cewek itu terbilang kurang ajar. Malah menurutku lagi itu masih
bersifat ilegal! Alasannya kenapa? Menikmati keindahan senyuman tanpa
pemberitahuan adalah alasan utamanya, hehe. Memang Tuhan menciptakan
seorang Cewek menyimpan keindahan yang spesial. Makanya banyak Cowok yang
menginginkan kespesialan itu agar hidupnya juga bisa menjadi spesial juga. Aku pun
juga kena imbas magnet dari keindahan spesial itu. Ada 1 yang masih mengganjal
di diri pemilik senyuman indah yang pertama tadi. Selama 3 tahun ini, untuk siapa
senyuman indahmu itu? Masih menunggu beberapa tahun lagikah untuk mengetahui
jawaban itu?