Dini hari Senin 11
Juni 2012 yang indah tepat pukul 01:41 WIB,
Aku mulai menulis
menapaki masa lalu tuk ku tuangkan dalam ketikan keyboard,
Jari jemari yang
letih sehabis memijat 5 pasien sehari sangat terasa,
Terlebih Pikiranku
yang terus terjejali sang Mantan, terus ku usahakan dan terus berusaha,,,
Untuk melupakan
kemanjaan palsunya padaku dulu,
Aku ingin hidup
lebih baik,
Menatap hidupku
penuh dengan keJUJURan, kerja keras, dan kerja cerdas,
Buat Sang Mantan
terima kasih kemanjaan palsumu dulu,
Senyum palsumu dulu,
Syukur banget aku
tak terlena,
Aku mencoba belajar,
Belajar dari kepalsuanmu dulu,
Kepalsuan yang mungkin tu memang pilihan yang amat terbaik buatmu,
Belajar dan belajar
tuk menjadi pribadi yang jujur,
Badan amat letih
sehabis mijat,
Aku jalan kaki berkeliling
menyusuri jalanan Wonocolo,
Berharap bisa berjumpa
dengan tukang nasi goreng atau semacamnya,
Warung uda tutup dan
Nasi Goreng gerobak uda Habis,
Kemana-mana sudah
habis,
Perutku yang lapar
terus menyusuri jalanan Wonocolo dengan pundak yang terasa berat,
Perjalananku ditemani
penglihatan yang tak sepenuhnya fit,
Capek, kaki ini seakan
menyeret jalanan aspal,
Ku berhenti seraya
menghitung pendapatan pijatku hari ini,
Di pojok perempatan
jalan,
Aku duduk seakan
terkapar kecapekan dengan membolak-balikkan uang hasil pijatku,
Dengan pendapatan 110
ribu sehari itu,
Seakan terjawab sudah
untuk melepaskan rasa letihku,
Aku melanjutkan
berkeliling mencari ganjelan perutku yang asyik bergoyang karena lapar,
Sekitar 30 menit
lamanya, aku tak kunjung menemukan sekumpulan karbohidrat,
Di manakah kamu? Dimana?
Aku coba berbalik
arah dan terus berjalan, eh tiba-tiba menemukan nasi Padang yang mau tutup,
Aku berharap semoga
ada,
Ingin banget rasanya
mengulang ketiga kalinya makan nasi padang yang makyus,
Pertama dulu ama
temenku,
Kedua ama dosen Pak
Cik,
Dulu sempat aku
bertanya pada kasir,
Ternyata makan total ama beliau menghabiskan 40 ribu,hehe
Semoga ketiga
kalinya aku mendapatkan kenikmatan pula,
Eh ternyata,,
Lauknya habis,,,
tinggal nasinya doang, haha*Lumb beruntung,
Ya sudah... Bingung.
Aku mencoba mencari
di warung Nasi Goreng di sebelahnya dan ternyata habis juga, huf.
Eh, Sekalian aku mampir
ke warkop pesan mie rebus dan...
Aku kombinasikan
dengan nasi dari nasi Padang tadi,
Haha, terima kasih
Allah... Dengan rasa kenyang yang ku berikan ini,
Aku mampu menulis
tulisan yang gak jelas ini, hehe.
Terima kasih kepada
siapa pun yang menyayangiku dengan tulus mau pun dengan dusta.
Terima kasih
semuanya,
0 komentar:
Posting Komentar