Welcome Myspace Comments

Sabtu, 31 Maret 2012

Sepenggal Ceritaku, Apa ceritamu...????


Suasana pagi di luar kost tepat pada 29 Maret 2012 begitu sangat terasa indah apabila dibandingkan dengan suasana di dalam kost yang kelihatan tak secerah di luar sana, panasnya matahari tak ku dapatkan dalam kamar kost ini. Hanya, dengan lubang-lubang angin yang berukuran kecil itu tak mampu membuat cahaya semangat matahari menembus kamar kostku. Meski terlihat siang terik yang begitu terlihat kayak bara neraka yang lagi bocor, tetap saja suasana malam masih berada dalam kamar kostku (alias kapan pun atau jam berapa pun pasti terlihat gelap, keren!). Aku benci banget dengan suasana kost yang sebenarnya tak begitu mendukung atas kemajuan impianku, karena terkadang aku sering terkecoh dengan kegelapan siang saat berada di dalam kost. Pindah kost! Itu yang ada dalam pikiranku setelah kurang lebih 2 bulan lamanya, aku telah meneduh di kost itu dengan dibandrol 260 ribu per bulan. Ya sudah,,, meski sering terbangun siang, aku harus segera mempersiapkan apa yang harus aku persiapkan.

Di pagi yang telah terik itu, aku mulai menjalankan rutinitasku yakni dengan menjual susu sari kedelai dengan membawa sebanyak 23 ¾ liter. Padahal, sebelumnya aku telah pesan sebanyak 15 liter,,, Eh ternyata bos susu sari kedelai memberikan jumlah yang terlalu berlebihan karena dalam memproduksi ada human error.

Satu per satu pelanggan susu sari kedelai aku datangi dengan semangat yang menyala yang selaras dengan menyalanya matahari saat itu. Biarlah, demi mendapatkan profit atau keuntungan sekitar 30 ribu itu harus sebanding dengan jumlah pengorbanan yang telah dikeluarkan pada diri ini. Di tengah-tengah proses jualan berlangsung, tak lupa markas Mbak Am (penjual nasi termurah di Wonocolo versi www.ilhamsangjuara.blogspot.com) aku datangi dengan wajah yang super lapar. Dengan hanya membawa uang 5 ribu mampu menggasak nasi lauk ayam 2 potong dan minuman segar yang pastinya menyegarkan. Oh ya buat pembaca, jangan terlalu tegang donk! Biasa aja, ya ibaratkan lagi mbaca sms githu lho atau mbaca status di fb githu, oke? Hehehehe. Kembali ke Laptop,,, Suasana ramai di warung makan tadi memang sangat terlihat dengan berjubel mahasiswa mahasiswi IAIN Sunan Ampel Surabaya baik yang sendiri maupun makan bersama dengan sepasang kekasih, asek... asek... Keren! Itu yang tergambar ketika ada sepasang kekasing saling bermesra ria sambil ditemani potongan-potongan ayam goleng (ayam goreng maksudnya,,,) dan terkadang ada beberapa ekor kucing yang entah iri melihat suasana kemesraan itu atau melihat tulang belulang ayam yang rasanya super lezat, lezaaaaaaat banget.

Sekian laporan markasnya mbak Am, kembali ke cerita. Setelah sarapan, aku kembali lagi jualan susu sari kedelai cuma gak ke rumah-rumah orang seperti sebelumnya, tetapi aku jualan di area kampus seperti di dosen-dosen dan MDC (Manajemen Dakwah Corporation). Gak peduli orang berkata apa,,, yang jelas profesiku ini halal dan gak malu, sudah itu saja titik hehehe. Ternyata, singkat cerita susu sari kedelaiku alhamdulillah lumayan laris cuma dalam takaran pesanan awal ke bos yakni 15 liter. Sebagai akibatnya, sisa 8 ¾ telah diusung ke rumah bos untuk di produksi ulang (terkadang di masukkan kulkas di jual dingin). Alhamdulillah, sebelum menunggu habisnya susu sari kedelai di MDC aku mengikuti mata kuliah yang keren-keren abieszzz! Teori Ekonomi dan Manajemen Bisnis. Lagi-lagi, di sini aku bertemu dengan orang-orang yang keren-keren! Dari yang cakep, cantik, pinter, kaya, bijaksana, humoris, acak-acakan, supel dan ada juga yang serba pas-pasan telah berkumpul jadi satu untuk meramu diskusi yang diharapkan mampu membawa pemikiran dan praktek yang keren pula termasuk dalam hal berbisnis. Semoga, secepatnya ini mampu menelurkan ide kreatif dan inovatif dari yang berbisnis kecil-kecilan menjadi bisnis besar-besaran (Bisnis yang kapasitasnya besar yaaaaaaaa minimal nasional dan maksimal internasional,,,, Amien)

Di semester 6 inilah, aku mulai mencoba belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik kayak lebih aktif dalam berdiskusi, sedikit nuansa humor, studi kasus, dan menghidupkan suasana kelas agar waktu sebelum lulus di kelasku sekitar kurang lebih tinggal waktu 1 tahun mampu menggoreskan pengalaman dan kenangan yang keren, baik bagi sobat-sobat kerenku maupun dosen-dosen yang tak ketinggalan tingkat kekerenannya. Buat Tarmudji dan Ayu, presentasinya keren tadi! Hehehe, peace!

Setelah proses perkuliahan berakhir pada 16.45 WIB, aku pengen ngebut ngerjakan tugas yang membebani aktibitasku terutama Manajemen Koperasi yang harus aku beresin secepatnya agar pak Anam yan kelihatan garang karena kumisnya itu tak emosi mendengar mahasiswanya belum mengerjakan tugas. Seketika itu, tanpa berpikir yang loading seketika itu aku langsung menuju ke tempat wifi depan perpustakaan kampus. Semangat mengerjakan tugas sebelum adzan magrib berkumandang (sekitar 1 jam), aku langsung menyalakan laptop dan menyolokkan cas ke colokan yang telah tersedia. 5 menit sudah, laptopku telah menyala dengan diriringi tampilan back ground pada laptop yang tertera tulisan IMPIANKU Surabaya, Jum’at-09/03/2012, Mendirikan Pijat refleksi cap STIWI By: Owner Pijat refleksi cap STIWI dan juga bertepatan waktu itu beriringan dengan menyalanya nada sms di hp ku,,, segera itu aku langsung membuka dengan berharap orang spesial alias Motivator Spesialku sms dengan kata-kata manjanya dulu,,, eh ternyata! Harapan itu pupus sudah,,, sms itu berbunyi:

Mas Ilham pijat sekarang bisa?

“Bisa mas,” Aku langsung menjawab kesepakatan kalau bisa memijat pelanggan pijatku dan agak sedikit gimana githu. Pertama, baru saja menyalakan laptop eh mau dimatikan jadi seakan-akan semangat ngerjakan tugas gak terlampiaskan karena ada pasienku yang ingin diservis, kedua karena harapan dugaan orang spesial (Motivator Spesial) itu ternyata tidak keturutan juga.

Gak sekarang mas, habis magrib aja.” Balas pasien langgananku itu sekaligus sebagai pegawai perpustakaan IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Oke mas,” alhamdulillah, akhirnya aku mampu berlega ria.

Mengerjakan tugas dengan semangat akhirnya telah terlampiaskan juga, dan kemudian disambut dengan suara kumandang adzan magrib yang begitu keren, keren, keren abiezzzz!!! Laptop di matikan dan dititipkan kepada temenku yang bertepatan berada di sebelahku. Setelah itu aku langsung berangkat jamaah ke masjid Ulul Albab IAIN Sunan Ampel Surabaya. Haha, penantian ke pelanggan pasienku akhirnya kesampaian juga. Mas Ari namanya, di perpustakaan itulah selain menjadi Mahasiswa dan Jualan susu sari kedelai, profesi lainku adalah berkasi sebagai tukang pijat. Saat telah memasuki perpustakaan, dengan langkah pelanku, aku telah disambut semacam suara alarm yang begitu khas dan keras di tempat itu. Itulah detektor! Maklum buku perpustakaan pinjamanku semuanya berada di tas jadi terdetek dengan suara itu. Mas Ari telah memaklumi karena aku membawa tas berisikan buku perpustakaan. Ya iyalah, dari pagi aku kan belum pulang. Jadi masih banyak buku perpustakaan berada di tasku (hehehe, belum mandi). Keren! Pelajaran ya buat pembaca blogku ini, jangan sekali-kali mencuri buku di perpustakaan,,, pasti berakibat fatal! Buku pinjamanku yang berada di dalam tas aja mampu terbaca dengan mudah di alat tersebut apalagi dicuri dan dimasukkan ke baju atau ke dalam celana/rok,,,hahaha, mendingan diurungin aksi nyuri itu. Mending terang-terangan pinjem, atau kalau ingin punya buku itu harus kerjalah buat beli. “Manjadda Wajjada à siapa yang bersungguh-sunguh pasti ketemu atau terwujud.”

Keren memang alat tersebut, selama semester 6 aku telah mendengar detektor itu sebanyak 2 kali yang pertama ada mahasiswi yang sengaja atau tidak memasukkan buku perpustakaan di dalam buku bindernya saat mau keluar dari perpustakaan,,, Eh ternyata detektor itu bunyi dan sontak seisi perpustakaan yang berada di ruangan itu terkaget-kaget. Sudah! Sudah! Alamat apes tu,,, gak salah lagi, pegawai perpustakaan atas nama mas Hari yang berbadan besar dan berpostur tinggi dan sekaligus pelanggan pijatku juga (hehehe) langsung menggiring mahasiswa itu ke tempat semacam eksekusi,,, keren! Terus yang kedua ya, yang telah aku ceritain di atas,,, yang saat aku memasuki detektor dan bunyi saat mau mijat mas Ari (NB: Buku sudah dipinjam dengan sah dan dimasukkan di dalam tas, Oke?!). Hahaha, alat yang keren banget!

Saat memijat mas Ari, bocoran harga mengenai detektor itu sungguh mengejutkan yakni dengan dibandrol harga 350 juta,,, keren! Aku sempat terhenti sejenak saat tangan ku memijat bagian pahanya, terhenti karena mendengar mahalnya harga alat canggih itu. Ternyata, aku sempat mikir bahwa kualitas yang bagus itu harus sebanding dengan keuangan yang bagus pula. Keren! Keren! Pembelajaran! Awalnya, saat memijat mas Ari aku mendapatkan 20 ribu dan setelah melihat kualitas pijatku yang katanya berkualitas akhirnya ditambah sebanyak 5 ribu,,, Alhamdulillah. Setelah memijat dengan sukses, adikku sedang menuju ke kampus untuk mengambil laptop yang tepat berada di dalam tas dan digunakan untuk mengerjakan tugas. Haha, lumayan capek dan seakan capek itu hilang setelah 25 ribu sudah berada di tangan. Rasa lapaaaaaaaaar banget sangat terasa, dengan segera aku mengayuh sepeda pancalku untuk menuju warung nasi, saat di persimpangan jalan depan kampus. Ada perasaanku yang ganjal, namun aku tetap melanjutkan dan tak menghiraukan perasaanku itu. Tiba-tiba, gak sampai 1 menit dari keganjalan itu. Tangan kananku meraba-raba saku celana kanan, kiri, belakang kanan, dan belakang kiri. Ya Allah, ternyata keganjilan itu benar-benar terjadi yakni dompetku terjatuh. Ya Allah, kemana dompetku?????????????? Aku bertanya-tanya sendiri dan berharap dijawab oleh-Nya dengan ditemukan dompetku secepatnya. Mata ku memandang jalanan yang begitu gelap di suasana malam. Mencari dan mencari mulai depan parkir Jatim Expo Surabaya, depan kampus, sampai kembali ke dalam kampus. Rasa was-was sangat terasa, benar-benar sangat terasa,,, pencarianku terus dilancarkan dan bertanya kepada penjual warkop dan jawabannya gak mengetahui dan begitu juga satpam kampus. Sumpah aku bingung meski gak sampai jutaan rupiah sih, cuma masak baru mijet,,, eh hasil pijatku langsung ludes di makan waktu yang gak memihakku. Namun, alhamdulillah ternyata Allah masih sayang padaku dan di depan rektorat itulah dompetku ditemukan dengan kondisi masih aman 1.000.022 %,,,, Alhamdulillah, sesuatu banget. Maklum, tas ku tadi dipakai adek untuk membawa laptop dan saku celana seakan-akan sudah over load (penuh). Saku celana depan bagian kiri buat hape dan kanan untuk minyak pijat bercampur dompet. Hahaha, sempat aku berfikir... Jangan-jangan dompetku marah! Masak saku kecil segitu diisi minyak pijat yang lumayan menyengat bercampur sama dompet dan akhirnya dompet itu ngambek pengen keluar dan terjatuh deh,,,hehehehe (ada-ada saja www.ilhamsangjuara.blogspot.com ini). Setelah itu, aku merasa kasihan dengan dompet itu dan dengan sesegera itu pula aku pindah ke saku belakang. Meskipun ada yang mengatakan menaruh sesuatu semacam dompet di saku celana belakang akan berakibat fatal terutama dalam hal posisi kesehatan tulang belakang. Hehehe, cuma sebentar kok dan emergency!

Kecepatan penuh mengayuh sepeda pancalku sangat terlihat karena rasa lapeeeeeeeeer yang begitu tak tahan. Kecepatanku itu ternyata terhenti seketika oleh panggilan pelanggan pasienku yang bercirikan ibu-ibu agak tua atas nama bu Sri the owner salah satu warkop di depan parkiran Jatim Expo Surabaya untuk minta pijat padaku lagi setelah seminggu kemarin sudah aku pijat.

“Ilhaaaaaam...” dia memanggilku saat kecepatan sepeda pancalku sekitar 45 km/jam.

“... ...” aku terdiam cuma langsung menghentikan seketika itu menjadi 0 km/jam dan nyamperin suara-suara ibu-ibu dalam kegelapan tempat itu.

“Pijat ham bisa?”

“Bisa banget bu, tak nyari makan dulu ya?”

“Ya kamu makan dulu, ntar langsung ke sini ya?”

“Oke,,,”

“Awa lupa atau kabur!”

“Oke-oke bu,,, ditunggu ya... gak sampai setahun kok nyari makannya. Hehehe,”

“... ...” dia terdiam sembari memperlihatkan senyuman khasnya yang terlihat kenenek-nenekan.

Lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuut menuju ke warung, aku pun menemukan warung dengan di sekitar gang 03 wonocolo dengan dibandrol 6 ribu, lauk lele dan minum. Haha, kalau jam segini markasnya mbak Am yang murang meriah itu sudah tutup. Sambil menunggu lelenya di masak ulang, eh tiba-tiba ada cewek cuwantik buanget, manis pula. Seketika itu, aku alihkan pandangan maksiatku itu ke keseksian leleku yang siap disajikan di piring yang keren. Waktu yang singkat itu mengingatkan diriku pada dirinya (special girl/special motivator) yang lama gak nyambung,,, Ya maklum kayaknya sama-sama repot di repotkan dengan dosen-dosen melalui tugas-tugas,,,hehehe. (kata komedian Indonesia)

Kenikamatan yang tiada tara akhirnya ku rasakan juga, rasa lapar yang hebat telah terbalaskan dengan menu masakan spesial. Sebelumnya, ada adegan lucu sobat. Gini ceritanya, ibu yang jual nasi mungkin kecapekan setelah melayani pembeli-pembeli yang sedang ngantre. Tiba-tiba, ibu tadi duduk istirahat setelah melayani pembeli tadi dan tanpa rasa berdosa sedikit pun. Ya iyalah, kan aku sedang menanti kedatangan menu spesial, eh ternyata ibu tadi lupa kalau ada pembeli yang tersisa yakni aku, kan lelenya uda matang tadi. Waduh! Waduh! Syukur lupanya cuma sekitar 2 menit, coba bayangkan 1 jam, atau bahkan 1 hari, atau lebih parahnya 1 bulan,,,hahahaha ,,,, lebay.com... yang penting perut uda terisi dan harus kembali menuju warung kopi di depan area parkir Jatim Expo dan seketika itu langsung disambut dengan ibu-ibu pasien sekaligus pelangganku susu sari kedelai. Hari kamis malam itu, aku meremas-remas sekujur kaki dan pundak sampai kepala (ingat! Hanya berniat mengobati!). Dengan ditemani bintang-bintang yang sangat indah di malam itu, bintang-bintang berkedip seakan menandakan kemesraan padaku seperti halnya kemesraan pemuda pemudi di sekitarku. Aku menjalani profesiku tadi sembari ditonton sama mereka yang sedang bermadu mesra dan bertepatan juga ada kakak kelasku juga yang sedang asyik nempel kayak perangko. Aku tak peduli, yang penting dengan mijat sekitar 30 menit 15 ribu sudah berada di tangan.

Aneh dan keren! Ketika aku sedang menjalani profesi pijatku, sepasang pemuda pemudi di sekitarku merasa iri,,,,hehehe. Alias yang pemuda memijat pemudi dan sebaliknya kemudian pemudi memijat pemuda,,, iiiihhhh romantiiiiiiis buanget, hahaha. Keren! Kayak film india backgraund Surabaya, hahaha, keren. Aku harus fokus mijat pasien! Itu yang sering aku gembor-gemborkan dalam diriku agar tak melihat maksiat minimalis itu.

Sekitar jam 10 malam, aktivitasku mijat dan bercengkrama dengan Bu Sri tadi untuk mendapatkan beribu-ribu pengalaman seakan-akan telah usai dan menanti istirahat yang super mantap di kasur yang sedang menanti akan gerbang impian yang keren. Hahaha, ternyata tidak! Setiba di kost, aku pun telah dihadang pemuda seusiaku dengan badan yang gemuk. Aku mengira pemuda itu ada masalah denganku, eh ternyata mau minta pijat karena kecapekan sehabis menjalani aksi demo di Grahadi Surabaya. Kasihan dia, capek banget katanya... Saat prosesi pijat berlangsung, ia menyeritakan pengalaman-pengalaman menjalani aksi yang begitu hebat itu demi membela rakyat yang katanya tertindas sistem-sistem yang amburadul seperti sistem ekonomi yang kapitalis yang hanya memihak golongan tertentu atau golongan asing.

Singkat cerita, sekitar pukul 24.30 WIB profesiku telah terselesaikan dengan sempurna, sempurna selesai mijat dan sempurna rasa capek ini, tadi sudah capek eh dapat lagi pasien yang gendut,,, Alhamdulillah, yang penting dapat pasien dan halal pula,,,hehehe, dan alhasil total 70 ribu hasil mijat alhamdulillah telah di tangan. Rasa capek yang begitu hebat itu akhirnya terpatahkan dengan kenikmatan kasur kost yang mantap. Terima kasih ALLAH SWT, engkau tetap memberiku kekuatan dan kesabaran dalam meniti langkah demi langkah untuk bernafas di arena kehidupan-MU ini. Sekali lagi terima kasih, aku tak mampu membalas kenikmatan ini seperti halnya anak kyai yang menebarkan ilmu lantunan-lantunan ayat-MU. Namun, aku hanya bisa mensyukuri dan berkuat diri apa yang sedang aku alami entah berbagai cobaan atau pun kebahagiaan. Tetap bersykur dan positive thingking. Semoga orang di sekitarku mampu merasakan kebahagiaan yang aku rasakan dan tak merasakan kepedihan hidup yang tengahku rasakan. SUKSES...!!!

0 komentar:

Posting Komentar

HTML

Powered By Blogger

SALJU INDAH