Saat diri menginjak tepat berada di bumi Surabaya,
Jujur, sempat sesak sakit di dada yang aku terima
Beban kebutuhan hidup seakan aku tanggung kesemuanya
Berkeringat sendiri sampai jungkir balik sendiri
Tak membuatku sampai bunuh diri
Aku malah semangat untuk berkarya dan berprestasi
Jauh dari orang tua emang terasa tak enak
Namun, itulah pilihan hidup yang menurutku sudah yang terbaik,
Aku berharap dengan pilihan emasku itu,
Aku mampu membuat kedewasaan yang begitu berarti
Jauh darinya, terasa sepah di hati ini
Jauh darinya, aku mulai belajar tegar
Tegar meski terkadang harapan tak sejalan dengan kenyataan
Aku rindu akan motivasi-motivasi kerennya
Yang mampu menghidupkan kemalasan-kemalasan pada diriku saat dulu kala
Jauh darinya, aku belajar lebih mandiri
Aku selalu merindukan kasih sayangnya
Merindukan masakan bahkan sampai kecerewetannya yang bernilai,
Sampai saat ini, aku tetap merindukanmu
Dengan ridhomu, aku melangkah ke bumi-Nya yakni Surabaya
Belajar merangkak, melangkah, berjalan, bahkan hingga berlari di tempat orang
Bernafas, memeras keringat hingga banting tulang di kehidupan jalanan,
Demi mendapat ilmu dan rezeki spesial dari-Nya
Bapak, Ibu, Adek...
Aku sangat rindu kehadiran nyatamu,
Aku hanya membayang-bayang dan...
Menatap foto di balik dompet yang terselip rupiah
Hidup memang harus memilih
Memilih kehancuran, kesengsaraan, atau kebahagiaan
Kini, aku sepakat untuk memilih untuk hidup mandiri jauh darimu
Sungguh berat hati ini meninggalkan kampung
Memang ini yang harus aku lakukan,
Sungguh lebih berat lagi bila diri ini menetap di kampung
Yang hanya bergelut pengalaman itu-itu saja,
Ibu,
Aku butuh pelukanmu,
Bapak,
Aku butuh dekapan nasehatmu
Adek,
Aku butuh senyuman manismu yang menggemaskan,
Keluargaku,
Aku sangat butuh sentuhan kasih sayang,
Mereka adalah motivator spesialku di kampung,
Meski aku di sini, engkau di kampung sana
Aku sangat merasakan mutiara motivasimu
Yang menempel pada jiwa dan ragaku
Motivasimu mampu menghantar semangatku
Bayangan-bayangan motivasimu mampu membuat badanku tegak
Namun, meski engkau di sana
Sekarang, aku mampu merasakan
Motivasimu untuk putra pertamamu,
Aku masih teringat petuahmu,
Petuah yang inspiratif,,,
Aku persembahkan dengan bangga,
Inilah:
“Nak suksesnya dari keluarga sukses itu sudah BIASA
Namun, suksesnya dari keluarga mlarat itu nak baru bisa disebut LUAR BIASA”
Kini aku simpan lantunan mutiara-mutiaramu itu,
Sembari meneteskan air mata saat aku mengingatnya
Sembari air suci ini menetes setiap kali aku menulisnya
Sembari air mata ini terpeleset di pipi saat aku mengungkapkannya
Terima kasih semangatmu,
Meski aku tidak terlahir dari keluarga yang terlalu HEBAT
Aku sangat yakin kelak...
Dalam waktu dekat ini,
Keluargaku,
Anak dan cucuku akan bangga melihatku,
Aku optimis sebagai perintis keluarga yang SUKSES,
Aku tak peduli orang berkata apa!
Yang selalu mengunggulkan kehebatan orang dari keluarga yang sudah terlahir dari keluarga HEBAT,
Dengan sembari mengecilkan dari keluarga yang terlanjur tak HEBAT!
Aku sangat YAKIN!
Dengan semangatku dan dorongan do’a spesialmu
Semoga Allah SWT mempermudah jalan hidupku,
Untuk mengangkat derajat terhebat dalam diriku
Aku bosan hidup terhina,
Aku bosan hidup penuh dengan orang yang memandangku sebelah mata
Namun, aku sangat yakin,
Pasukan-pasukan surga-Nya,
Pasti membasmi dengan garang,
Pasukan-pasukan neraka yang mau memborbardir kehidupanku,
Semoga Sang Penguasa Alam ini mampu meridhoi langkahku,
Untuk hidup lebih baik dari sekarang,
Terima kasih ibu, meski engkau tak nampak di sampingku
Aku sangat merasakan benih-benih keibuan yang selalu menyemangatiku
Yang sangat kental di dalam keikhlasan Motivator Spesialku,
Aku harus tegar, menjalani hidup ini.
Untuk Motivator spesialku,
Jangankan untuk selamanya,
Sedetik pun engkau menemaniku dan menyemangatiku,,,
Dan kemudian meninggalkanku untuk selamanya,
Aku tetap semangat dan tegar dengan,
Keindahan motivasi yang keluar darimu,
Itu kamu Motivator Spesialku.
Semoga engkau menjadi pribadi yang hebat, kuat, dan tabah.
Yang mampu memberikan senyuman bangga buat keluarga dan orang di sekitarmu.
SEMANGAT MUDA!!!
(Foto di depan JTV Surabaya, 31 Maret 2012)
0 komentar:
Posting Komentar