Aku telah berbuat dosa, melanggar perjanjian yang telahku buat
dengan sendirinya. Entah dosa itu akan menuntut padaku apa tidak suatu hari
nanti, yang jelas maafkan segala khilaf Ilham atas segala perjanjian yang telah
ku langgar dengan sendirinya. Kesibukan demi kesibukanlah yang mendesak dan
mampu menggeser perjanjian itu yang awalnya memiliki roh begitu kuat, tapi
terasingkan untuk sementara.
Sekali lagi, maafkan Ilham yang lemah ini. Tapi dengan berjalannya
waktu, kini lambat laun lemah yang menempel pada Ilham itu, ingin ku nikmati
agar terbentuk Ilham yang berkarakter kuat dengan perbaikan sedikit demi
sedikit meluangkan waktu memikirkan yang layaknya harus dipikir, ditulis, dan
dilakukan. “Ilham Khilaf!”
0 komentar:
Posting Komentar