Welcome Myspace Comments

Senin, 06 Februari 2012

PENIPUAN...!!!


Senin, 06 Februari 2012...

“PENIPUAN...!!!” Itulah yang sempat aku ucapkan setelah aku jualan susu sari kedelai mengantarkan pesanan dan menjajakan keliling ke setiap kantor-kantor di kampusku IAIN Sunan Ampel Surabaya.

Pagi yang lumayan siang itu, aku berjalan di depan kampus menuju ke kost yang berada di belakang Jatim Expo. Jalan kaki yang sangat melelahkan, ditambah lagi hawa yang sangat puaaaaaanas, dan ditambah lagi bercucuran keringat yang lumayan deras. Eh tiba-tiba ada seseorang yang memberikan senyuman akrab kepadaku saat berada di motor kerennya. Aku sih berharap sesosok wanita spesial menyapaku eh ternyata tidak! Aku pun dengan segera membalasnya dengan penuh senyuman keakraban pula dan ditambah dengan senyuman-senyuman manisku, hahaha. Dengan senyumannya dan senyumanku. Akhirnya seseorang Laki yang lumayan tampan seumuranku sekitar 21 tahun dan bertepatan memiliki gigi kuning kecoklat-coklatan (hehehe) langsung menghampiriku dan berkata: (waduh berkata????? Formal buanget, hehehe).

“Mas tadi paham adikku yang digebukin orang-orang di sini gak?”

“Nggak mas,” aku pun menjawab dengan polos,

“Masak gak tau mas?”

“Beneran gak tau mas!” aku sedikit membuang kepolosanku,,,

“Kalau begitu ikut aku mas, nyari ke depan sana. Barangkali entar ketemu adikku yang dibawa sama segerombolan orang-orang itu!”

“Waduh! Mas aku mau nerusin jualanku mas. Sekarang ja barang daganganku masih di kost, yang mau ngelanjutin jualan lagi yang habis dibawa adikku.”

“Minta tolonglah ya mas, entar dikasih duit sama abahku.”

“... ...” aku terdiam merenung dengan tampang yang polos lagi.

“Minta tolong lah mas,”

“Iya deh,” hehehe, sory. Akhirnya aku luluh sama yang namanya ‘duit’.

“Githu donk mas,”

Aku pun dibonceng di motor kerennya menuju ke arah selatan menyusuri jalan A. Yani tanpa memakai helm. Aku berfikir, “kok nekat banget tu orang! Entar kalau ada pak Pol gimana?! Ketilang mampus loe!” berkat kenekadannya, ternyata apa yang aku pikirkan tadi tak kesampaian juga dan tak ku duga-duga perjalanan sudah mencapai bank yang berada di selatan Taman Pelangi. Perbincangan pun dilanjut kembali,

“Mas, ini di mana rumah abah pean?”

“Di depan,”

“Depan mana?”

“Sudah dekat di depan kok?”

“Nama alamatnya di mana mas?”

“Di depan sana,”

“Lho! Dari tadi kok di depan-di depan terus mas!” kepolosanku hilang kembali dan berfikir ‘masak ada nama alamat di depan????????? hehehehe’.

“Iya mas di depan,” sambil melaju di jalanan semak-semak yang berada di timur rel.

“... ...” aku pun merenung dan memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak aku pikirkan karena pikiranku itu mengandung pikiran-pikiran yang di mana pikiran itu akan membuat pikiranku memikirkan sesuatu yang tak layak untuk dipikirkan (wkwkwkw, kebayakan pikir-pikir!). Di suasana seperti itu, aku yang sebelumnya merasa sedikit kasihan dengan apa yang di ucapkan karena terkena musibah dan menjanjikan imbalan-imbalan ‘duit’. Tapi jujur! Kalau gak dikasih barang yang begituan juga aku tetap membantu kok, dan kalau dikasih beneran, ya lebih jujur lagi! Gak bisa nolak! Wkwkwkwkw, Kan itu rezeki dari Allah SWT, kalau entar nolak rezeki! Kata kyai di kampungku itu kalau gak salah itu namanya ‘kufur nikmat’, waduh!

Aku pun tetap dibawa kesana kemari tanpa membawa alamat. Aku takut kalau gak membawa alamat entar malah ketemu tujuan ALAMAT PALSU! Dan akhirnya terbukti:

Tepat di belakang kantor partai yang dominan kuning terus ada pohon berambut panjang yang kalau gak salah pohon beringin, hehehe. Di situ, aku hampir dibuat takluk ama mulut-nulut manisnya (maksudnya ucapannya ya? Bukan mulutnya! Kan tadi giginya kuning kecoklat-coklatan, masak manis? Malah bau sampah, hehehe.

“Mas pinjem HP? Buat sms ke abah,”

“Lho? Katanya ke rumah abah yang di depan?”

“Gak usah, janjian di sini saja sama abah... pulsaku habis!”

“Oh ya ini,” saat aku mengasikan HP ku yang kini alhamdulillah telah berubah menjadi HP touchscreen yang sebelumnya hape buntut, tiba-tibanya dalam kondisiku turun dari motor. Ia langsung segera menghidupkan motornya,

“Mau ke mana mas?”

“Pinjem hapenya buat ke depan sebentar saja, mas tunggu di sini saja. Bentar lagi aku kembali kok.”

“Wah gak bisa mas...!!!” aku pun seketika itu langsung mengambil hapeku dari tangannya yang sedikit tercium bau PENIPUAN...!!! Maklum, aku anak jalanan. Lebih dari 2 bulan yang lalu aku pernah mendengarkan kejadian yang seperti ini dari temanku sendiri yang ada orang asing dan baru kenal ples sok akrab mendekati temanku untuk jalan-jalan di suatu tempat untuk menawarkan barang dagangan temanku. Singkat cerita, orang asing itu ingin meminjam motor dan mau memfoto copy STNK temenku tadi untuk memperlancar bisnisnya. Tak sampai 1 menit, temenku tadi menyanyakan ke lokasi di tempat untuk menawarkan barang dagangannya tadi dan ternyata dia tak kenal sama orang asing itu! Daaaaaaaaaaaaaaaaan... sampai sekarang motor baru yang belum berusia 2 bulan di tangan temenku itu tadi telah raib digondol grandong 2011. Parah! Parah! Dari situ aku mengambil banyak pengalaman, meski harga hapeku yang 40 x lebih mahal dari motor baru temenku. Aku harus mensyukuri pemberian-Nya dengan cara MERAWAT. Logikanya, kalau ada orang yang mau pinjem hape sama orang yang baru dikenal dan mau pindah ketempat lain yang katanya sebentar! Apa pendapat ANDA???? Kalau aku sih, jujur dengan berat hati aku mengatakan DIA PENIPU...!!!

Dari alur cerita yang dibawa sama orang asing yang memboncengku tadi segera aku mengucapkan dengan tegas!

“Mas, tolong aku anterin ke kos sekarang!”

“Mas tolonglah bantu aku bertemu sama abahku,”

“Aku uda paham kedokmu!”

“Maksudnya? Lho aku ada tampang-tampang penipu ta mas?”

“Bisa nilai sendirilah! Mas, nang suroboyo iki podo-podo golek mangan! Wes gak usah golek perkoro!” aku pun membalas dengan lumayan tegas yang artinya dalam bahasa Indonesia tercinta itu, “Di Surabaya ini sama-sama cari makan! Gak usa nyari masalah mas!”,,, Dari perkataanku itu, entah kegugupan tiba-tiba muncul dari orang aneh itu.

“.... minta tolong ya mas,”

“Anterin aku mbalik mas!!!,” aku sedikit emosi,

“Aku keburu siang mas,” ia sedikit menuruti apa yang aku minta sambil berceloteh di atas motor dan melirihkan laju kecepatan. Aku pun gak sabar, langsung turun dari motor kerennya dan langsung mendapat boncengan barengan/nebeng bertepatan ada seseorang yang mau ke jalur kampusku.

Sepurane mas!!,” aku berteriak,

“Wokey,!!!” ucap pemuda asing itu dengan mengucapkan jempol dan sambil tertawa terbahak-bahak yang memperlihatkan wajah penyesalan tak mendapatkan mangsa! Hahhaha,

HIKMAH:

Khusus untuk para Perantau! Jangan terjebak atau tergiur sama orang asing yang baru di kenal apa lagi sok akrab dengan embel-embel duit! Tambah berabe urusannya! Untung aku tadi sedikit tegas dan alhasil tak melayang hapeku, HARUS TEGAS...!!! untuk menghadapi orang jalanan. Namun, ketegasanku tadi sedikit telat karena telah terlanjur dibawah ke mana-mana tanpa alamat yang jelas. Yang penting waspadalah! Agar tak menjadi mangsa! Makanya, fotoku yang di atas tu dengan pandangan ke depan dan sedikit ke atas, yang menyimbolkan selalu ingin hidup maju dan selalu menjadi pemuda yang SUKSES, dan berharap hal-hal PENIPUAN semacam itu tak akan merenggut KESUKSESANKU!

SEMANGAT MERANTAU...!!!

SEMANGAT PEMUDA...!!!

SEMANGAT SUKSES...!!!

3 komentar:

Anonim mengatakan...

daebak...oppa.....perjuangan yg bagus...waspada emang penting bgt...^^

Anonim mengatakan...

daebak...oppa.....perjuangan yg bagus...waspada emang penting bgt...^^

shuheima mengatakan...

pengalamannya bisa bwt pelajaran itu...
mantap bwt lebih hati2 N g mudah prcaya ma orang yang baru dikenal... ^-^

Posting Komentar

HTML

Powered By Blogger

SALJU INDAH