Hari ini aku benar-benar mulai memegang pena hitamku
Menulis dan menggoreskan langkah demi langkahku
Penaku seakan pasrah...
Pasrah aku lenggak lenggokkan pinggul seksinya
Di tinta ini, aku ingin berbicara terbuka
Menadakan apa yang ada dalam pikiran ini menjadi goresan emas
“Aku ingin bebas...”
Membebaskan kemalasanku ini biar mati terkubur dalam-dalam
Hingga aku bisa berkarya dalam kenyataan yang benar-benar nyata
Saat ini penaku tetap bergoyang aduhai di atas kertas yang bergaris ini
Mataku yang lebam sebagai bukti kepada dunia
Aku ingin berhasil dengan kreasi yang nyata
Punggungku mulai membengkok seakan memberi sinyal keletihan
Tanganku mulai gematar merasakan rasa capek yang semakin menggila
Kakiku seakan semakin mengeras bagaikan tembok-tembok bangunan Belanda
Hidungku seakan semakin buntu akibat sesaknya di dada ini
Meski seakan nyawa ini tinggal setengah
Aku tetap terus menekan ujung pena ini hingga keluar cairan pena emasnya
Untuk membentuk keindahan yang benar-benar aku harapkan keindahan itu
Telingaku seakan menggema, mendengung, dan berkata padaku dengan ucapan...
“Aku capek... Aku letih...”
Detak jantungku berteriak kencang dengan ucapan...
“Aku capek...!!! Capeeeeeeeeeeeeek...!!!”
Pundakku pun berbisik ke hatiku ini dengan bisikan...
“Aku juga capeeeeeeeeeeek...”
Hatiku ini mampu merespon dan mendengar rintihan keletihan dari anggota tubuhku
Seakan hatiku terpaksa mengucap dengan ucapan,
“Semua jangan mengeluh padaku!”
“Kenapa??? Kita semua membutuhkanmu untuk bergerak!”
“Aku juga capek...!!!”
Hati ini seakan letih dengan protesnya yang kompak
Hatiku ini seakan ingin berlari meloncat ke planet lain
Menemukan ketenangan yang indah,
Ketenangan yang senyap akan godaan,
Keheningan untuk sementara ini aja!
Ku ingin melompat ke sana, walau hanya sebentar...
Meski hanya sesaat, aku ingin kesana memutari kesepian yang sejati
Memadamkan keletihan hatiku ini
Biar anggota badanku lekas semangat lagi
Hahaha... hahahahaha... haha..
Aku hanyalah manusia bodoh tak sepintar dia
Namun, aku ingin pintar menandinginya
Aku memang tak sehebat manusia hebat lainnya,
Namun, aku ingin menjadi manusia terhebat
Persetan!
Meski aku manusia bodoh dan tak sehebat manusia hebat lainnya,
Aku urungkan loncatanku ke planet lain, haha...
Hanya dengan penaku,
Lewat penaku ini,
Penaku yang mampu memegangiku untuk tegar di muka bumiku ini
Hanya penaku, aku memupuk hatiku yang layu
Hanya penaku, hatiku yang layu kini jadi nomor satu
Pena,,, Aku ucapkan terima kasih suciku ini spesial untukmu
Kesucianmu seakan membalas dengan serpihan mutiara-mutiara tinta
Terima kasih ku ucapkan,
Aku bangga memiliki pena sepertimu
0 komentar:
Posting Komentar