Welcome Myspace Comments

Minggu, 21 Oktober 2012

Masa Lalu jadikan Pendongkrak Semangat!


            Setiap manusia sudah dipastikan memiliki masa lalu yang keren atau bahkan memuakkan. Ketika kita berhadapan dengan masa lalu yang keren dan terlihat begitu indah. Sudah dapat dipastikan pula seketika itu kita bisa tersenyum lebar bagaikan telah mencicipi surga akhirat sebelum kematian menjemput. Tapi, bagaimana kalau ketika kita berhadapan dengan masa lalu yang memuakkan itu?
Tiap pribadi bisa saja acuh tak acuh dengan pengalaman yang tak mengenakkan itu, tapi mayoritas kita memiliki sifat dendam yang luar biasa untuk menjadinya lebih indah. Marah, jengkel, dongkol, frustasi, sakit hati, atau pun rasa sakit lain yang mampu mengekspresikan semuanya itu.
            Masa lalu yang muak bisa saja macamnya, semua itu tergantung siapa yang menjalani hidup ini. Seperti: kemiskinan yang turun temurun, terkhianati cinta, tertipu dengan sahabat, kebangkrutan bisnis, kegagalan dalam meraih mmimpi, atau sampai kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Sebagaian masa lalu yang ku sebutkan tadi mungkin saja hanya secuil dari segebok masa lalu manusia yang tak mengenekkan selama tinggal di bumi.
            Banyak orang yang nge-drop dengan masa lalunya. Banyak teman-temanku atau orang di sekitarku yang juga merasa frustasi menjalani hidup ini dikarenakan berbagai masalah yang telah dihadapi kian menumpuk dan tak lekas terselesaikan. Meskipun hari demi hari terkadang masalah itu telah menjadi sebuah masa lalu, tapi kefrustasian itu tak kunjung hilang dari benaknya. Tak jauh-jauhlah, aku pun juga pernah mengalami itu semua. Tapi aku sadar, sampai kapan aku terkekang dan terkurung dengan masa lalu yang telah terlewati itu?
            Tuhan telah merancang yang terbaik buat makhluk-Nya. Masa lalu yang keren atau pun yang tak keren pasti ada maksud dibaliknya semua itu. Ikhlaskan, terbang bebaskan, lepaskan, buang, kubur, dan musnahkan masa lalu yang tak indah itu secepatnya. Kalau tak bisa! Buat masa lalu itu tuk sebagai pendongkrak semangat dalam menjalani kehidupan yang sekarang demi masa depan kita sendiri dan orang yang menyayangi kita. Aku juga sangat yakin kalau terkadang kita harus balas dendam untuk menjadikan masa depan kita menjadi lebih berarti. Tapi, balas dendam yang mana dulu? Balas dendam yang terbaik dengan cara kita menunjukkan kalau kita yang sekarang adalah kita yang terbaik dan terhebat! Bukan yang seperti dulu lagi! Mulai sekarang tepuklah dada kita masing-masing dengan telapak tangan kanan dan berkata, “Akulah yang terbaik dan harus bisa!”

Rabu, 17 Oktober 2012

Time’s go to the Laundry (Versi Hikmah)


            Risih juga kalau kost berantakan salah satunya gara-gara hanya ada pakaian kotor yang menumpuk. Menumpuk karena penghuni kost yang super sibuk jadi mau nyuci juga pikir-pikir dulu, hehe. Selain gak ada waktu, kondisi fisik yang super capek juga menjadi alasan utamanya.
Pernah sih aku nantang dengan keadaan kondisi fisikku yang super capek dan berniat juga tuk menghemat duit dengan nyuci sendiri di kamar mandi. Waduh! macem-macem yang ku alami dan ku rasakan, dari nyuci yang ketunda-tunda terus jadinya ngerendem hingga berhari-hari dan malah kondisiku malah semakin lemes-mes.
Sudahlah, akhirnya aku putuskan tuk nge-laundry saja biar aktivitas-aktivitas lain tak terganggu. Syukur-syukur kalau sudah punya kerjaan kan malah mantap. Contohnya hari ini: begitu numpuknya pakaian yang kotor. Setelah ditotal-total sama petugas laundry ternyata pakain kotor itu seberat 10.8 kg dengan dibandrol 22 ribu yang bakal diambil tanggal 19 Oktober 2012. Mendingan begini, daripada sakit kayak kemarin yang kalau ditotal-total melebihi 22 ribu (bisa jadi berlipat-lipat).
Apalagi, pemilik laundry tersebut miliki dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya. Jadi paling tidak, ada asumsi kuat di diriku kalau di sana sangat menjaga kesucian dalam menyuci, semoga! Cucian bersih dan wangi, membuatku semakin bersemangat dalam menjalani hidup dan tak mikirin lagi waktu tuk nyempatin buat nyuci. Sehingga waktu luang tersebut kan bisa dibuat dimanfaatin tuk kegiatan yang lebih bermanfaat lainnya.
Pelajaran yang bisa ku ambil di coretan ini adalah kalau ada yang simpel mengapa dibuat rumit? Memang kata banyak referensi yang pernah ku baca dan ku dengar, orang cerdas adalah orang yang mampu menyederhanakan sesuatu yang terlihat rumit. Bukan malah merumitkan sesuatu yang sudah terlihat sederhana.
Semoga pelajaran kecil yang menurutku spesial ini tak hanya dituangkan dalam dunia nyuci menyuci. Tapi, dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan. Sehingga, dunia yang katanya orang terlihat rumit dan amburadul ini. Lambat laun bisa terlihat sebagai dunia yang simpel dan sederhana. Semoga kita menjadi pribadi yang bisa membuat simpel dan sederhana di masalah yang terlihat rumit itu.

Selasa, 16 Oktober 2012

Terima kasih Adikku

Tak bisa dipungkiri lagi, kalau Surabaya adalah kota metropolitan ke-2 setelah Jakarta. Kota yang seakan memberikan janji dan angin surga kepada manusia yang telah memutuskan untuk merantau di tempat itu. Tapi sebenarnya, tak harus melalui kota metropolitan orang bisa memperlihatkan perjuangan untuk meraih kesuksesannya. Anggap saja kayak Mojokerto yang banyak terlahir juragan-juragan membidangi kerajinan sepatu. Madura, di sana banyak manusia sukses semisal menjadi pengusaha ladang garam.
Banyak kota-kota yang tak metropolitan dari Sabang hingga Merauke, dari Pulau Mianga hingga pulau Rote yang sebenarnya bisa memetropilitankan sendiri terkait potensi diri danpotensi yang ada di daerahnya masing-masing. Sehingga ada peluang untuk menjadi kota yang metropolitan secara independen, hehe.
Tempat tinggal sementaraku di Surabaya, aku memang tinggal bersama adikku. Adik yang terbilang memiliki kepribadian awal sebagai adik yang sedikit manja, sedikit cengeng, sedikit lembek, sedikit pemalu, sedikit mental tempe, dan juga sedikit tak ada greget. Kepribadian itu bisa terlihat di segala aktivitas baik saat ku ajak jualan atau hingga ke proses perkuliahan. Terutama saat jualan susu sari kedelai dan ku ajak mendalami dunia pijat, susahnya minta ampun!
Awalnya, perang mulut terus terjadi hampir tiap hari. Tujuanku apa? Hanya mengajak untuk menjadi pribadi yang kuat dan tak manja lagi. Nasehat lewat mulut terus-terusan menghiasi suana kost. Alhamdulillah, semua itu tak sia-sia!
Ibarat kata nih, aku dan adikkan harus bisa jalan bareng untuk mencapai impian di Surabaya. Kalau yang satu kecepatannya 100 km/jam sedangkan satunya 50 km/jam. Apa kita bisa jalan secara bersamaan kalau satunya cepat dan satunya malah lambat?
Tapi, perjuangan itu memang berbuah manis. Kini penyakit-penyakit itu telah tiada dan berubah menjadi karakter hebat! Dulu yang gak mau jualan sekarang antusias banget berangkat berjualan. Hebatnya lagi, dulu yang gak mau ikut terjun ke dunia mijat karena di anggap suatu hal yang aneh dan juga karena belum ada percaya diri yang kuat. Kini malah menanti-nanti kedatangan pasien.

Jualan susu sari kedelai dan menjadi pemijat cewek adalah aktivitasnya kini. Dengan mengesamping rasa malu, minder, gengsi, atau pun penyakit-penyakit lainnya yang dulu. Kini dia bisa survive di Surabaya dengan mendapatkan rupiah. Apalagi cita-citanya yang ingin mendirikan restoran. Kalau punya karakter lemah seperti dulu apa bisa mewujudkan cita-citanya?

Dari hari ke hari pun, semangat kami mulai bertambah. Semangat 2 bersaudara yang ingin mengejar cita-cita. Kami juga mulai mendalami dunia pijat yang mengusung brand PIJAT STIWI (Massage With Spiritual Energy). Semoga mejadi brand yang hebat dan Terima kasih Adikku.
.

Asal Nulis!

Hari ini aku ingin menulis. Menulis seasal-asal dan sesukaku, menulis tak ada ruang dan sekat yang mampu menghentikan tanganku saat berada di atas mesin ketik modern. Di atas meja baru yang ku beli minggu 14 Oktober 2012 itu membuatku semakin semangat dan betah tuk menulis. Meja bergambarkan wajah figur kartun yang tak asing lagi bagiku membuat hari-hari semakin semangat juga. Angry birds itulah gambar yang berada di meja baruku, haha. Meja yang ku beli seharga 25 ribu dari hasil memijatku semalam itu terbilang nyaman dan keren saat ku buat menulis. Terasa senyum-senyum sendiri, punggung tak terasa sakit, begitu juga leher yang juga terasa nyaman. Pokoknya kalau kata Syahrini itu, “Cettaaaar banget deh!, haha.
Sebenarnya aku tak suka sekali dengan meja yang bergambar angry birds itu. Tapi, entah aku kok bisa-bisanya aku menancapkan pilihanku ke meja itu. Mungkin gambar itu gambar yang lagi nge-trend saat-saat ini dan juga kayaknya adikku juga dulu pernah ngefans berat dengan gambar ini. Ya sudahlah, kalau aku sih sangat tak mempermasalahkan gambar apa yang nampak di meja itu, tapi yang jelas aku sangat nyaman banget buat ngembangin bakat nulisku dan hitung-hitung juga buat tugas kuliah.
Sore 15 Oktober 2012 ini, aku masih berada di dalam kost. Sendirian tak ada yang menemani. Adik lagi kuliah dan waktu yang keren inilah membuatku hanyut dalam dunia kepenulisan. Duduk konsentrasi pakai celana panjang olahraga dan tanpa baju. Maklum saja, kipas kost kan lagi rusak yang tak kunjung diberesin sama bu kost yang terlihat sesuatu.
“Sory, Curcol area!”
Hari ini yang aku rasakan adalah bahagia. Manis, pahit, getir, pedas, dan asin yang ku hadapi saat ini atau pun kemarin-kemarin tetap aku mampu merasakan dengan kebahagiaan. Begitu juga dengan sikap baik buruknya Tuhan kepadaku. Aku bakal menjalaninya dengan ikhlas dan penuh kebahagiaan.
Kalau tidak begini, aku terus bagaimana lagi? Kalau ada masalah, aku harus galau githu? nangis? melamun? termenung? putus asa? menyalahkan diri sendiri? menyalahkan Tuhan? terus malah bilang WOU githu?! Ah itu mah sudah kagak zaman lagi. Kalau berhadapan dengan kebahagiaan? kalau bisa berbagi kebahagiaan itu biar sama-sama mampu merasakan kebahagiaan. Serta jalani hidup ini dengan penuh kehebatan!
Haha, itu saja dulu ya tulisan gak jelasku. Namanya juga asal nulis (coba lihat judul di atas!). intinya, hari ini aku sedikit bercerita tentang keberadaan Anggry Birds yang sebelumnya tak ada menjadi ada di dalam kostku.
Pelajaran yang mampu ku ambil adalah setiap keinginan pasti, pasti dan pasti terwujud pada suatu hari nanti. Memiliki meja belajar yang saat ini ku pakai tuk sebagai tumpuan mengetik adalah impianku waktu dulu. Jangan salah, barang yang dianggap kecil ini takkan bisa hadir tanpa adanya keinginan atau impian terlebih dahulu. Dengan kerja keras impian itu bisa terwujud melalui keringat-keringatku yang mengalir.
Barang impian yang terlihat sepeleh kalau tak difokusin dan tak punya niat juga tuk memiliki malah percuma. Akhirnya, barang impian itu tak kesampaian juga. Tinggal impian-impianku yang selanjutnya yang masih belum terwujud dan masih juga menunggu di belakangku tuk ku panggil dalam “antrean impian”. Semisal:
“Rumah mewah dan menyejukkan yang di sana apakah sudah siap tuk menuju ke sini? Kalau sudah siap ayo hadir di kehidupanku.” atau,
“Impian haji bareng sama keluarga yang  di sana apakah sudah siap ke sini? Kalau sudah siap ayo berangkat!” atau,
“Impian Pak Bos Ilham yang memiliki minimal karyawan tetap 22 karyawan apakah sudah siap? Kalau sudah siap, ayo silahkan ke sini.”
“Dll.”
Itulah imajinasiku yang dulunya mungkin juga,
“Ayo meja belajar Angry Birds yang di sana apakah sudah siap untuk ke sini? Kalau sudah siap silahkan!”. Jawabannya ternyata meja itu ada di hadapanku. Semoga impian-impianku itu bisa hadir juga di hadapanku secepatnya dan setepatnya, begitu juga dengan Anda... amin!
Baca juga tulisanku yang sesudah atau sebelum tulisan ini ya. Semoga bermanfaat!

Sabtu, 13 Oktober 2012

RESUME JURNAL

Tugas resume ini adalah salah satu tugas dari Workshop Metodology Penelitian Kewirausahaan untuk Mahasiswa se IAIN Sunan Ampel Surabaya yang diadakan selama 5 hari (12-27 Oktober 2012). Semoga yang berkepentingan bisa membaca atau meng-copy untuk tujuan panduan/pendukung keilmuan terkait research yang hanya dipelajari atau bakal digeluti di lapangan.

 INDUSTRI KREATIF BERBASIS SUMBER DAYA ALAM
Untung Sumotarto
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta
Oleh:
Moh. Ilham/Manajemen Dakwah

Ekonomi kreaif adalah ekonomi yang juga didukung oleh industri kreatif yang gilirannya kunci keberhasilan industri yang kreatif terletak pada SDM yang kreatif juga. Terdapat sejumlah jenis/kelompok industri kreatif yang dinilai dapat dikembangkan di Indonesia. Secara umum pengembangan industri membutuhkan sekurang-kurangnya empat pilar (soko guru) utama yakni bahan baku (resources), teknologi (technology), sumber daya manusia (SDM) (human resources), dan lembaga-lembaga pembiayaan (financial intitutions).
Maksud dari industri kreatif berbasis sumber daya alam adalah industri kreatif yang memanfaatkan bahan baku yang berasal dari alam termasuk di antaranya pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, pertambangan, dll. Semuanya itu membutuhkan kekreativitasan karena kreatifitas dapat menentukan daya saing suatu bangsa, pengembangan ekonomi dan industri juga membutuhkan kreatifitas agar menghasilkan produk-produk dan pada akhirnya perkembangan ekonomi yang mampu membawa bangsa tersebut berdiri di depan (leading) bangsa-bangsa lain.
Meskipun tersedia pilihan teknologi yang beragam, namun kondisi geografis, termasuk kelimpahan dan kemampuan tenaga kerja dan SDM, menyebabkan pemilihan teknologi tidak dapat sangat leluasa. Suatu pengembangan industri berteknologi tinggi yang mengurangi tenaga kerja justru dapat berakibat naiknya tingkat pngangguran. Tetapi di sisi lain, industri dengan teknologi madya atau rendah sering menghasilkan “return” (yakni keuntungan) yang kecil. Dilema seperti ini perlu disikapi para pengambil kebijakan semisal Pemerintah.
Kabupaten Purworejo dengan wilayahnya yang terdiri dari daerah perbukitan dan daratan, telah banyak mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya alam misalnya dalam pengusahaan pertanian perkebunan, perikanan, dll sebagai andalan dalam pembangunan dan pengembangan ekonominya. Potensi ini dapat disinergikan dengan pola dan arah pembangunan industrinya khususnya industri kreatif untuk menghasilkan produk dengan daya saing yang tinggi.
Selain itu, faktor populasi penduduk dan tingkat pendidikan sangat mempengaruhi jenis industri yang akan dibangun. Tetapi membangun industri dengan menerapkan kebijakan padat industri sekaligus padat karya akhirnya membebani keuangan perusahaan yang berakibat PHK (Putus Hubungan Kerja) besar-besaran, dan dampak selanjutnya persoalan perburuhan yang tak kunjung henti. Sehingga pembangunan ekonomi melalui industrialisasi yang diharapkan mampu memecahkan persoalan pengangguran justru sebaliknya yaitu malah menciptakan pengangguran. Ini sebuah ironi yang penting menjadi pelajaran bagi daerah lain di negara berkembang dengan populasi tinggi seperti di Indonesia.
Banyak referensi yang mengartikan atau mendefinisikan tentang industri kreatif. Tapi, penulis mampu mendefinisikan sendiri mengenai industri kreatif yaitu semua industri yang mengandung unsur kreatifitas dapat dikategorikan pada industri kreatif. Padahal semua industri membutuhkan kreatifitas sehingga semua industri pada dasarnya adalah industri kreatif, sehingga istilah industri kreatif menjadi intilah yang redudance, rancu, mereduksi makna, dan bahkan membingungkan. Penulis tidak mendiskusikan definisi ini, tetapi pada pendirian bahwa semua industri adalah industri kreatif. Karena merancang pesawat terbang, membuat chip komputer juga membutuhkan kreativitas, yang tidak harus sarat dengan unsur seni. Dengan kata lain yang bersifat kreatif tidak selalu harus mengandung unsur seni.
Akan tetapi karena penulis menganggap semua industri adalah industri kreatif maka penulis tidak menerapkan pengelompokan tersebut secara ketat. Pemikiran yang harus dikemukanan adalah bagaimana membangun industri berbasis  sumber daya alam dengan mempertimbangkan faktor lingkungan akademik, kuantitas dan kualitas SDM (tenaga kerja), sumber pendanaan, dan kondisi geografis lokal lainnya.
KONDISI GEOGRAFIS DAN FAKTOR PENDUKUNG INDUSTRI
1.        Kondisi Geografis
Secara geografis, Kabupaten Purworejo dan daerah sekitarnya merupakan daerah yang memiliki wilayah perbukitan di bagian utara dan timur, serta daerah dataran di bagian barat dan selatan. Daerah perbukitan digunakan sebagai daerah perkebunan dan perhutanan, sedangkan daerah dataran sangat sarat dengan kegiatan pertanian (padi sawah). Ke arah selatan yang berbatasan langsung dengan Lautan Indonesia posisinya sangat menguntungkan karena memiliki potensi dan akses sumber daya alam laut.
2.        Bahan baku (Resources)
Menilik potensinya bahan baku dari industri kehutanan dan pertambangan tampaknya tidak terlalu menyolok, meskipun di masa yang akan datang tetap berpeluang dapat dikembangkan. Misalnya pada industri kreatif berbasis bahan baku kehutanan. Meskipun tidak ada wilayah kehutanan, namun usaha-usaha penghijauan dengan menanam tanaman hutan produksi dapat mendukung industri kreatif seperti furniture dan kerajinan. Begitu juga dengan hasil-hasil pertanian padi sawah termasuk limbahnya juga dapat dimanfaatkan untuk industri baik bersifat tradisional maupun industri modern kreatif. Seperti jerami yang biasa menjadi pakan ternak kini menjadi usaha bisnis jamur. Demikian pula dengan kulit padi. Dedak dan katul dapat digunakan bukan saja untuk ternak tetapi dengan sentuhan teknologi modern juga dapat menjadi pangan manusia yakni berupa sereal.
3.        Teknologi
Industri yang dapat dikembangkan di Kabupaten Purworejo dan sekitarnya memiliki pilihan yang luas, dari teknologi sederhana, madya bahkan dapat diterapkan teknologi tinggi. Industri kreatif budidaya jamur, kerajinan tangan (gerabah, ukiran, dll.) misalnya masih dapat dipilih pada jenis teknologi madya atau sederhana. Sedangkan industri sereal menggunakan teknologi madya tapi menggunakan teknologi tinggi yang membutuhkan peralatan dan mesin-mesin canggih juga membutuhkan SDM yang berpendidikan tinggi. Secara teknologi sederhana merang (kulit padi) dapat digunakan sebagai bahan baku media tanam, tetapi dengan teknologi pula merang dapat digunakan sebagai bahan baku industri arang aktif, yang jika dikehendaki hasil berkualitas baik memerlukan teknologi yang tinggi.
4.        Sumber Daya Manusia (Manpower)
Meskipun di Kabupaten Purworejo belum cukup memiliki infrastruktur dan lingkungan akademik yang memenuhi syarat untuk pengembangan industri (kreatif) berteknologi tinggi, namun sumber daya manusia yang (pernah) ada di Purworejo masih dapat dimanfaatkan untuk membantu pembangunan Purworejo. Telah banyak putra putri Purworejo mengenyam pendidikan tinggi meskipun tidak berdomisili di Purworejo. Inilah aset yang perlu dimanfaatknan secara jeli oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten Purworejo.
5.        Lembaga Finansial
Meskipun lembaga pemodalam memegang peran penting, namun banyak industri kreatif yang dapat dimulai dengan modal kecil yang tidak tergantung pada lembaga pemodalan. Kuncinya terletak pada kreatifitas dan keuletan calon industriawannya sendiri. Peran pemerintah yang diharapkan adalah sisi pemasaran prosuk hasil industri kreatif termasuk pemasaran ke luar negeri agar pangsan pasarnya tidak berkutik di dalam negeri saja.
Bidang-Bidang Industri Potensial
1.      Agroindustri
Seperti industri pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, dan kelautan serta produk-produk bahan hasil pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan (ikan, udang, kepiting, dll.) dll.
2.      Industri Ecowisata
Mengandalkan ketersediaan sumber daya alam berupa objek-objek alam yang dapat diubah dan/atau dikemas menjadi objek wisata lingkungan (ecowisata), berwisata sekaligus mengenal (untuk mencintai) alam dan lingkungan. Seperti di Gua Kiskendo, Peternakan kambing Etawa, Bedug Kiai Bagelen, Sungai Bogowonto, proses membatik di sentra-sentra batik seperti Baledono, dan masih banyak objek-objek lainnya.
Dai sekian penjabaran di atas, memang terdapat sejumlah bidang industri dengan sumber daya pendukungnya yang dapat dikembangkan sebagai industri (kreatif) di sekitar Kabupaten Perworejo. Tersedia bahan baku, objek-objek dan wahana yang dapat diberi sentuhan teknologi dan keterampilan dan keterampilan SDM untuk memperoleh nilai tambah (added value). Ketimbang dijual/diekspor mentahan. Potensi ini perlu digarap serius untuk membangun industri kreatif yang pada akhirnya mampu meningkatkan ekonomi (kreatif) dan kesejahteraan di daerah tersebut.
Menilik kondisi geografi dan bermancam potensi soko guru industri juga yang ada di Purworejo, industri yang akan dapat dikembangkan di Kabupaten Purworejo dan daerah sekitarnya. Cenderung akan mendalkan bahan baku (material) yang berasal dari Sumber Daya Alam (SDA). Dengan kondisi dan tingkat pendidikan masyarakat (penduduk menetap) seta tingkat populasinya, pilihan teknologi untuk mendukung pengembangan industri cenderung pada teknologi madya atau pendidikan, sehingga tingkat pendidikan masyarakat yang secara bertahap meningkat, tidak menutup kemungkinan pengembangan industri kreatif yang ditopang oleh teknlogi yang tinggi.
Terkait dalam hal pemodalan, seandainya lembaga pemodalan belum cukup akomodatif untuk mendukung pengembangan industri kreatif, pemodal (individu) skala kecil tetap dapat memulainya, karena industri kreatif dapat dimulai dari industri kecil (UKM) berskala rumahan (home industry). Peran wirausahawan (entrepreneur) amat kuat dan sentral sementara Pemerintah Daerah perlu memberi dukungan fasilitasi, promosi dan pemasaran termasuk pameran produksi dan lain-lain baik di dalam maupun di dalam negeri agar industri kreatif bisa berkembang sesuai dengan keinginan bersama.

SEMOGA BERMANFAAT
Twitter: @ilhamsangjuara
FB/E-mail: moh_ilham22@yahoo.co.id

HTML

Powered By Blogger

SALJU INDAH