Welcome Myspace Comments

Jumat, 18 Mei 2012

Bersahabat dengan ANGIN


Tak bosen-bosen ya yang namanya Ilham ne. Kalau pas pulang kampung ke Mojokerto selalu pakai acara nebeng segala ke kendaraan orang alias mbolank gratis. Entah pick up atau truck yang selalu menjadi makanan empukku. Ini adalah kebiasaanku ketika lagi pulang kampung dan tak membawa motor yang sedang parkir di kost. Tak ada teman untuk aku ajak mengelilingi sepanjang jalan Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto layaknya dulu saat SMA bersama Geng The Ninja Of Bolank yang kini telah terpencar di berbagai kota di Indonesia. 
Maklum, semua sudah dewasa mencari kehidupan sendiri untuk mencari jati diri yang hebat, salam lestari kepada mereka! Ada yang menjemput Ilmu dan rezeki masih di kota Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, sampai-sampai ada yang di Kota Metropolis Jakarta. Mereka sahabat terbaikku yang mengajarkan kesederhanaan yang sama sekali tak terbalut KEDUSTAAN.
Yups, perjalanan pulang kampung sangat mengasikkan ketika aku telah menaiki pick up yang berwarna hitam tepat berada di dekat kost ku (pertigaan rel kereta api Jalan A. Yani dekat Taman Pelangi Surabaya). Sebelum menaiki pick up, aku telah menunggu sekitar 30 menit lamanya menanti kedatangan pick up atau truck yang tak kunjung-kunjung datang sambil memandangi langit-langitnya Allah yang berhias awan indah dan layang-layang warga Surabaya. Di jalan raya saat itu, banyak berjubel mobil-mobil mewah yang seakan selalu menyapaku dengan manja saat aku sedang berdiri tegak menanti-nanti kendaraan pick up atau truck.
Dengan tubuh tegak di tepi jalan pakai slayer biru menutupi setengan wajah beserta tas yang penuh dengan barang bawaan. Aku tetap bersabar menanti, memang aku tak bosen menjalani rutinitasku yang unik ini meskipun uang di dompet sebenarnya masih ada. Saat penantianku telah terjawab, aku sesegera mungkin menanyakan ke pak supir,
“Mau arah ke mana pak Supir?”
“Sidoarjo mas,”
“Oh ya pak,,, nebeng ya?”
“Oke silahkan,”
Ekspresi semangatku terpancar dalam suasana ashar yang masih terlihat saat aku telah menaiki bak pick up. Wou keren berkali-kali aku menaiki kendaraan yang serupa, kenikmatan yang serupa pun selalu aku dapatkan penuh dengan keindahan dan tantangan. Terutama kerinduanku melewati angin yang berhembus kencang saat pick up melaju sekitar 80 km/jam. Rambutku seakan berterbangan bebas kesana-kemari menikmati hembusan angin yang segar dan sejuk. Jujur, masalah-masalah yang ada seakan terhempas dan terbawa oleh angin. Terima kasih Allah yang telah mengirim angin untukku dan mendepak masalah-masalah yang ada di dalam kepalaku ini. Saat tepat di depan City Of Tomorrow, aku mencoba memperjelas arah tujuan mana pak Supir akan melaju,,,
“Pak, Sidoarjo mana?”
“Gedangan mas,”
“Wou! Turun di Bunderan Waru ya pak,,, Saya mau ke Mojokerto.”
“Oke mas,”
Akhirnya, aku turun menyusuri keramaian kendaraan yang berlalu-lalang. Diriku yang sendirian ini berkedip-kedip sendirian pula di persimpangan Bunderan Waru sambil memandang Nomor Polisi Kendaraan yang S (Kode buat Mojokerto dan sekitarnya) atau AG (Kode buat Kediri dan sekitarnya). Uh, penantian di sini lama juga. Namun, ini kenikmatan yang sangat aku rasakan yakni memandang keramaian kota dan merasakan perasaan yang mungkin tak pernah dirasakan ama orang lain. Ketika ada kendaraan yang sesuai pun laju kecepatan kendaraan sangat cepat. Jikalau, aku menungu dan terus menunggu bisa-bisa aku sampai rumah besok subuh, uh parah! Aku pun memutuskan untuk berjalan menyusuri kendaraan yang berukuran kecil hingga besar untuk menanti kendaraan yang benar-benar mau dan rela aku tumpangi. Hehe, perjalanan kaki sekitar 1 km yang melelahkan sampai lampu merah Medaeng ternyata tak terasa uda sampai dan menemukan truck yang bernomor polisi S. Tak panjang lebar, aku pun bertanya:
“Arah Mojokerto daerah Brangkal pak?”
“Ya mas,,,”
“Bareng ya pak?”
“Oke silahkan!”
“Sip! Wou!” aku sangat kaget ternyata di dalam bak truck tadi ada 3 orang yang lagi tertidur pulas dengan wajah yang tertutup sarung. Hampir aja, aku tadi pas menaiki truck dan mau langsung melompat,,hehehe. Apa jadinya tadi kalau aku pas lompat tiba-tiba pendaratannya ke perut orang yang tertidur pulas tadi,,hehe. Bakal ada perang dunia ke-3 ne. Syukur ternyata aku mampu sigap.
Di bak truck itulah, aku menikmati angin kembali dengan kecepatan yang lebih hebat dari sebelumnya sekitar 100 km/jam. Wou keren! Terasa surga banget! Ini alasan mengapa aku tak demen naik bus, atau kereta. Apalagi naik pesawat,,, hehe bercanda (Mojokerto kan gak ada landasan udaranya). Kalau naik kendaraan itu gak memuat seni banget githu, ya itu untuk sementara aja. Suatu saat nanti, aku berjajni gak gini lagi,,, kan uda punya mobil Marcedes, hehe Amien. Beberapa menit kemudian, ada 2 orang yang bertopi membawa barang bawaan menyusulku menaiki bak truck. Dengan wajah yang sedikit garam aku pun berani menanyakan apa yang aku ingin tanyakan dan di sana terjadi perbincang yang serius,,,
“Pulang kerja ya pak?” tanyaku,
“Ya mas, habis jualan manisan mangga dan kedondong di jalan Demak.”
“Ow,,, kirain kerja apa tadi,,, berangkat jam berapa pak?”
“Jam 9 sampai sore gini mas,,”
“Berapa lama pak jualan?”
“Lama mas,”
“Berapa tahun pak?”
“25 tahun mas,,,”
“Wou keren pak, lama banget ya ternyata.”
“Hehe, iya mas dari perjaka sampai perjoko,,hehe. Lumayan, bisa menghidupi satu istri dan 2 anak.” Ucapnya yang mau turun di daerah Krian.
Aku sangat bangga kepada mereka yang memiliki semangat baja demi meraup rupiah sekitar 50 ribu per hari. Semoga, dengan semangatnya mampu menjadikan kehidupan keluarganya semakin indah. Begitu juga kita, yang selalu semangat menatap ke depan. Semoga Allah meridhai langkah kita,,, Amien.
Itulah pengalaman bolangku yang selalu menaiki kendaraan orang untuk mencapai tujuan mau kemana aku ini akan berhenti. Gak ada maksud lain, yang aku inginkan hanyalah kebebasan bergaul dengan hembusan angin-Nya yang mampu membuatku tegar dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan. Terima kasih angin-Mu, terima kasih Allah. Akan ku sambut kehidupan ini bagaikan geraknya angin yang tak terbelenggu oleh apa pun.

Sabtu, 12 Mei 2012

AKU INGIN JADI MOTIVATOR BISNIS

Melihat permasalahan yang sangat fundamental dan sering muncul dalam masyarakat yang sangat mematikan adalah kebodohan dan kemiskinan. Aku sebagai mahasiswa yang berasal dari Mojokerto dan kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya sangat terpanggil untuk mematikan virus kehidupan itu, ya tepatnya meminimalisirlah. Tujuan utama atau PR bauatku adalah ingin membuat mereka mampu tersenyum bangga menatap masa depan dan menghidupkan nyawa impiannya yang telah lama meninggal tertelan keadaan yang tak memihaknya. Aku ingin apa yang aku ucapkan mampu menggugah semangat mereka untuk mengkreasikan karyanya. Muhammad SAW, Dahlan Iskan, Mario teguh, Tung Desum Waringin, Ipho Santosa, orangtuaku (hehehe), dan puluhan motivator-motivator hebat lainnya adalah sesosok yang sangat menghidupkan kembali jiwa-jiwa yang telah mati. Mereka adalah orang-orang hebat yang mampu menebar aroma surga di sekitar mereka dengan berbagai bidang-bidang keilmuan yang mereka miliki.

 
(MOH. ILHAM & DAHLAN ISKAN (Di Jatim Expo Surabaya dalam acara KAJIAN AKBAR KEBANGKITAN EKONOMI INDONESIA pada Sabtu, 21 Mei 2011): Menteri BUMN RI, Pengarang Buku Ganti Hati, Pelajaran dari Tiongkok, Dua Tangis dan Ribuan Tawa, dan banyak lagi yang lainnya) 




(MOH. ILHAM & IMAN SUPRIYONO (2012) Saat Bedah Buku di IAIN Sunan Ampel Surabaya (Jurusan Manajemen Dakwah): Pengarang Buku Guru Goblok Ketemu Murid Goblok, Anda Jago Kandang atau Kelas Dunia dan banyak lagi yang lainnya)


AKU INGIN JADI MOTIVATOR BISNIS, ya mungkin ini terlihat keinginan sedikit nyeleneh yang gak ingin seperti keinginan-keinginan banyak orang yang mengidolakan Mr. PNS atao Mrs. PNS (Pegawai Negeri Sipil). Alasannya: Pertama, untuk menguatkan usaha bisnis yang saat ini aku jalani karena sebelum sebagai menjadi Motivator Bisnis dipastikan harus memiliki usaha bisnis yang mampu memberikan efek positif bagi orang di sekitarku dan itulah sebagai cambuk semangatku untuk sebelum memulai sebagai Motivator Bisnis. Kedua, melatih mental dan gaya komunikasi yang mampu menyihir audience untuk menjadi pribadi yang memiliki kemampuan di atas 1.000 %, oleh karena itu mulai sekarang aku harus sering melatih menyampaikan pendapat di hadapan orang banyak secara berkualitas dan berani dipertanggungjawabkan agar menjadi kebiasaan yang benar-benar telah terbiasa serta sering-sering mengikuti seminar atau pelatihan. Ketiga, aku ingin sharing antar pebisnis minimal tingkat regional Indonesia dan maksimal go international. Keempat, memiliki keinginan seperti itu tujuannya untuk memiliki pengetahuan yang luas dan menembus cakrawala pemikiran-pemikiran orang pada umumnya. Kelima,  ingin menebarkan kebaikan lewat untaian kata-kata alias komunikasi entrepreneurship mulai dari pemuda sampai yang ABG tua. Keenam, ketujuh, kedelapan sampai keseribu gak bisa diungkapkan dalam kata-kata deh mengapa AKU INGIN JADI MOTIVATOR BISNIS, yang jelas itu adalah IMPIANKU...!!! Minta do’anya ya gan,,, Al Baqarah... Oh Sory,,, Al Fatihah... Amien.

Tengok juga di
www.pijatcapstiwi.blogspot.com

Jumat, 27 April 2012

Q tak ingin jadi SAMPAH!

Manusia telah terlahir dalam keadaan suci
Meskipun ia telah berlumur darah yang menjijikkan
Tetap!
Manusia telah terlahir dalam keadaan suci
Kesucian yang telah dibawa sejak lahir
Menampampakkan keindahan, ketentraman, dan senyuman bagi siapa pun yang memandang
Manusia kecil yang dulu
Semakin hari semakin berkembang mengikuti jalannya waktu
Menatap lingkungan di sekitar hidupnya,
Ia semakin miris mempertanyakan kesuciannya dulu
Ia berjuang tumbuh untuk mempertahankan kesucian yang melekat waktu dulu
Ia selalu berucap dalam hati:
"Q tak ingin jadi SAMPAH!"
Ia tekankan sekali lagi dalam hatinya:
"Q tak ingin jadi SAMPAH! yang PENGECUT!"
Ia ingin pikiran ide cemerlangnya mampu 'menghidupkan orang mati'
Ia juga ingin keringat asamnya mampu 'menghijaukan bumi pertiwi'
Ia juga ingin tiap nafasnya mampu 'menyejukkan kesegaran di kulit'
Banyak keinginan hebat yang terselip dalam tiap detak jantungnya
Ia selalu bergerak maju menatap masa depan
Hanya satu yang ia ucap dalam hatinya,
"Q tak ingin jadi SAMPAH!"


(Catatan ba'da shalat Jum'at 27 April 2012 di Masjid Ulul Albab kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya)

Senin, 09 April 2012

AKU BANGGA MEMILIKI PENA SEPERTIMU...


Hari ini aku benar-benar mulai memegang pena hitamku

Menulis dan menggoreskan langkah demi langkahku

Penaku seakan pasrah...

Pasrah aku lenggak lenggokkan pinggul seksinya

Di tinta ini, aku ingin berbicara terbuka

Menadakan apa yang ada dalam pikiran ini menjadi goresan emas

“Aku ingin bebas...”

Membebaskan kemalasanku ini biar mati terkubur dalam-dalam

Hingga aku bisa berkarya dalam kenyataan yang benar-benar nyata

Saat ini penaku tetap bergoyang aduhai di atas kertas yang bergaris ini

Mataku yang lebam sebagai bukti kepada dunia

Aku ingin berhasil dengan kreasi yang nyata

Punggungku mulai membengkok seakan memberi sinyal keletihan

Tanganku mulai gematar merasakan rasa capek yang semakin menggila

Kakiku seakan semakin mengeras bagaikan tembok-tembok bangunan Belanda

Hidungku seakan semakin buntu akibat sesaknya di dada ini

Meski seakan nyawa ini tinggal setengah

Aku tetap terus menekan ujung pena ini hingga keluar cairan pena emasnya

Untuk membentuk keindahan yang benar-benar aku harapkan keindahan itu

Telingaku seakan menggema, mendengung, dan berkata padaku dengan ucapan...

“Aku capek... Aku letih...”

Detak jantungku berteriak kencang dengan ucapan...

“Aku capek...!!! Capeeeeeeeeeeeeek...!!!”

Pundakku pun berbisik ke hatiku ini dengan bisikan...

“Aku juga capeeeeeeeeeeek...”

Hatiku ini mampu merespon dan mendengar rintihan keletihan dari anggota tubuhku

Seakan hatiku terpaksa mengucap dengan ucapan,

“Semua jangan mengeluh padaku!”

“Kenapa??? Kita semua membutuhkanmu untuk bergerak!”

“Aku juga capek...!!!”

Hati ini seakan letih dengan protesnya yang kompak

Hatiku ini seakan ingin berlari meloncat ke planet lain

Menemukan ketenangan yang indah,

Ketenangan yang senyap akan godaan,

Keheningan untuk sementara ini aja!

Ku ingin melompat ke sana, walau hanya sebentar...

Meski hanya sesaat, aku ingin kesana memutari kesepian yang sejati

Memadamkan keletihan hatiku ini

Biar anggota badanku lekas semangat lagi

Hahaha... hahahahaha... haha..

Aku hanyalah manusia bodoh tak sepintar dia

Namun, aku ingin pintar menandinginya

Aku memang tak sehebat manusia hebat lainnya,

Namun, aku ingin menjadi manusia terhebat

Persetan!

Meski aku manusia bodoh dan tak sehebat manusia hebat lainnya,

Aku urungkan loncatanku ke planet lain, haha...

Hanya dengan penaku,

Lewat penaku ini,

Penaku yang mampu memegangiku untuk tegar di muka bumiku ini

Hanya penaku, aku memupuk hatiku yang layu

Hanya penaku, hatiku yang layu kini jadi nomor satu

Pena,,, Aku ucapkan terima kasih suciku ini spesial untukmu

Kesucianmu seakan membalas dengan serpihan mutiara-mutiara tinta

Terima kasih ku ucapkan,

Aku bangga memiliki pena sepertimu

Minggu, 08 April 2012

Coretan,,, 02-12-2011

CERITAQ

Dear Diary:

Selamat MALAM dunia...

Tepat pukul 22:09, 02-12-2011 Q mulai berusaha untuk mengerakkan jari jemariku merakit kata demi kata, menyusun kalimat demi kalimat, dan merangkai keindahan dibalik coretan. (kayak cewek ja pakai Dear diary, hehehe)

“Biarin!” ucapku

Kemarin rabu, 30 November 2011 merupakan hari yang sangat bersejarah,,, Ya bener-bener bersejarah. Mau tau kenapa? Jawabannya...

Karena di hari itulah ku tekadkan segala niat baik jiwa dan ragaku ini untuk menjalani kisah pertama kaliku... yaitu:

Pertama kali, Masuk di salon! Hehe.

Pertama kali, selama usia 20 tahun Q mbayar saat potong rambut!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ya itulah pengalaman yang tak pernah Q lupakan, betapa tidak? Bayangkan selama usiaku 20 tahun, Q gak pernah sama sekali mbayar saat potong rambut! Hahahahahahaha, mbuka rahasia! Jawabanya, bukan karena pengen gratisan atau melarikan diri gak mau mbayar sehabis potong rambut. Jawabanya tuh karena tukang cukurnya tuh kakekku sendiri, jadi ada unsur kekeluargaan githu..”JADI GRATIS... TIS... TIS...” Gratisnya sampai 20 tahun! Gak kebayang ya...??? hehe, Padahal upah potong rambut tuh hanya sekitar Rp. 3.000,- sampai Rp. 5.000,- di kampung.

Sewaktu di kota Surabaya...

Untuk pertama kalinya Q merogoh kocek Rp. 20.000,-...!!! Aku pun tersenyum. Namun, adek seakan gak percaya atas perbandingan di desa dan di kota yang diekspresikan dalam bentuk sms di hpQ,,, “Mas potong rambutnya Rp. 20.000,- lho..”

“Namanya juga salon,,, Gak masalah, belajar jadi orang kaya...” ucapku agak mengandung pembelaan yang terlanjur masuk dalam Salon Potong rambut untuk pertama kalinya itu.

#---RAMALAN HIKMAH---#

Inilah kehidupan yang selalu dan pasti terdapat akan perubahan, siapa pun yang gak berubah dengan situasi dan kondisi yang ada. Maka, laksana manusia itu akan terlindas dengan sendirinya oleh perubahan zaman yang ada, yang pasti dengan aturan yang benar.

“BELAJAR JADI ORANG KAYA” itulah yang sering Q tekankan pada raga, jiwa, dan imajinasiku. Logikanya, siapa yang belajar dengan sungguh-sungguh PASTI akan TERWUJUD. Bukanya, prasangka Tuhan (Allah.red)=Prasangka kite2. Ya kan? Tu kata pak Kyai saat da ceramah di kampungku lho...

Tak selamanya, di saat manusia itu uda terlanjur hidup nyaman saat ini berarti pada suatu saat nanti ikut nyaman pula, lumb tentu! Oleh karena itu, Q belajar untuk gak gratisan lagi!

Awal TKP, Q ke salon sehabis jualan Sari Kedelai di Depan Kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya... Ibarat kata ni ye, habis capek... trus disuguhi pelayanan. Mantaaaaaaaaaaap! Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat...!!! PANTANG MENYERAH!

Dan laen-laen... hehe

HTML

Powered By Blogger

SALJU INDAH