Jumat, 27 April 2012
Q tak ingin jadi SAMPAH!
Senin, 09 April 2012
AKU BANGGA MEMILIKI PENA SEPERTIMU...

Hari ini aku benar-benar mulai memegang pena hitamku
Menulis dan menggoreskan langkah demi langkahku
Penaku seakan pasrah...
Pasrah aku lenggak lenggokkan pinggul seksinya
Di tinta ini, aku ingin berbicara terbuka
Menadakan apa yang ada dalam pikiran ini menjadi goresan emas
“Aku ingin bebas...”
Membebaskan kemalasanku ini biar mati terkubur dalam-dalam
Hingga aku bisa berkarya dalam kenyataan yang benar-benar nyata
Saat ini penaku tetap bergoyang aduhai di atas kertas yang bergaris ini
Mataku yang lebam sebagai bukti kepada dunia
Aku ingin berhasil dengan kreasi yang nyata
Punggungku mulai membengkok seakan memberi sinyal keletihan
Tanganku mulai gematar merasakan rasa capek yang semakin menggila
Kakiku seakan semakin mengeras bagaikan tembok-tembok bangunan Belanda
Hidungku seakan semakin buntu akibat sesaknya di dada ini
Meski seakan nyawa ini tinggal setengah
Aku tetap terus menekan ujung pena ini hingga keluar cairan pena emasnya
Untuk membentuk keindahan yang benar-benar aku harapkan keindahan itu
Telingaku seakan menggema, mendengung, dan berkata padaku dengan ucapan...
“Aku capek... Aku letih...”
Detak jantungku berteriak kencang dengan ucapan...
“Aku capek...!!! Capeeeeeeeeeeeeek...!!!”
Pundakku pun berbisik ke hatiku ini dengan bisikan...
“Aku juga capeeeeeeeeeeek...”
Hatiku ini mampu merespon dan mendengar rintihan keletihan dari anggota tubuhku
Seakan hatiku terpaksa mengucap dengan ucapan,
“Semua jangan mengeluh padaku!”
“Kenapa??? Kita semua membutuhkanmu untuk bergerak!”
“Aku juga capek...!!!”
Hati ini seakan letih dengan protesnya yang kompak
Hatiku ini seakan ingin berlari meloncat ke planet lain
Menemukan ketenangan yang indah,
Ketenangan yang senyap akan godaan,
Keheningan untuk sementara ini aja!
Ku ingin melompat ke sana, walau hanya sebentar...
Meski hanya sesaat, aku ingin kesana memutari kesepian yang sejati
Memadamkan keletihan hatiku ini
Biar anggota badanku lekas semangat lagi
Hahaha... hahahahaha... haha..
Aku hanyalah manusia bodoh tak sepintar dia
Namun, aku ingin pintar menandinginya
Aku memang tak sehebat manusia hebat lainnya,
Namun, aku ingin menjadi manusia terhebat
Persetan!
Meski aku manusia bodoh dan tak sehebat manusia hebat lainnya,
Aku urungkan loncatanku ke planet lain, haha...
Hanya dengan penaku,
Lewat penaku ini,
Penaku yang mampu memegangiku untuk tegar di muka bumiku ini
Hanya penaku, aku memupuk hatiku yang layu
Hanya penaku, hatiku yang layu kini jadi nomor satu
Pena,,, Aku ucapkan terima kasih suciku ini spesial untukmu
Kesucianmu seakan membalas dengan serpihan mutiara-mutiara tinta
Terima kasih ku ucapkan,
Aku bangga memiliki pena sepertimu
Minggu, 08 April 2012
Coretan,,, 02-12-2011
CERITAQ
Dear Diary:
Selamat MALAM dunia...
Tepat pukul 22:09, 02-12-2011 Q mulai berusaha untuk mengerakkan jari jemariku merakit kata demi kata, menyusun kalimat demi kalimat, dan merangkai keindahan dibalik coretan. (kayak cewek ja pakai Dear diary, hehehe)
“Biarin!” ucapku
Kemarin rabu, 30 November 2011 merupakan hari yang sangat bersejarah,,, Ya bener-bener bersejarah. Mau tau kenapa? Jawabannya...
Karena di hari itulah ku tekadkan segala niat baik jiwa dan ragaku ini untuk menjalani kisah pertama kaliku... yaitu:
Pertama kali, Masuk di salon! Hehe.
Pertama kali, selama usia 20 tahun Q mbayar saat potong rambut!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ya itulah pengalaman yang tak pernah Q lupakan, betapa tidak? Bayangkan selama usiaku 20 tahun, Q gak pernah sama sekali mbayar saat potong rambut! Hahahahahahaha, mbuka rahasia! Jawabanya, bukan karena pengen gratisan atau melarikan diri gak mau mbayar sehabis potong rambut. Jawabanya tuh karena tukang cukurnya tuh kakekku sendiri, jadi ada unsur kekeluargaan githu..”JADI GRATIS... TIS... TIS...” Gratisnya sampai 20 tahun! Gak kebayang ya...??? hehe, Padahal upah potong rambut tuh hanya sekitar Rp. 3.000,- sampai Rp. 5.000,- di kampung.
Sewaktu di kota Surabaya...
Untuk pertama kalinya Q merogoh kocek Rp. 20.000,-...!!! Aku pun tersenyum. Namun, adek seakan gak percaya atas perbandingan di desa dan di kota yang diekspresikan dalam bentuk sms di hpQ,,, “Mas potong rambutnya Rp. 20.000,- lho..”
“Namanya juga salon,,, Gak masalah, belajar jadi orang kaya...” ucapku agak mengandung pembelaan yang terlanjur masuk dalam Salon Potong rambut untuk pertama kalinya itu.
#---RAMALAN HIKMAH---#
Inilah kehidupan yang selalu dan pasti terdapat akan perubahan, siapa pun yang gak berubah dengan situasi dan kondisi yang ada. Maka, laksana manusia itu akan terlindas dengan sendirinya oleh perubahan zaman yang ada, yang pasti dengan aturan yang benar.
“BELAJAR JADI ORANG KAYA” itulah yang sering Q tekankan pada raga, jiwa, dan imajinasiku. Logikanya, siapa yang belajar dengan sungguh-sungguh PASTI akan TERWUJUD. Bukanya, prasangka Tuhan (Allah.red)=Prasangka kite2. Ya kan? Tu kata pak Kyai saat da ceramah di kampungku lho...
Tak selamanya, di saat manusia itu uda terlanjur hidup nyaman saat ini berarti pada suatu saat nanti ikut nyaman pula, lumb tentu! Oleh karena itu, Q belajar untuk gak gratisan lagi!
Awal TKP, Q ke salon sehabis jualan Sari Kedelai di Depan Kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya... Ibarat kata ni ye, habis capek... trus disuguhi pelayanan. Mantaaaaaaaaaaap! Semangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat...!!! PANTANG MENYERAH!
Dan laen-laen... hehe